Monday, November 11, 2013

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PENENTUAN TITIK BEKU|SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

     JUDUL PRAKTIKUM         :  Mengukur titik beku suatu larutan

II.           TUJUAN PRAKTIKUM      : Mengukur titik beku beberapa larutan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

III.           DASAR TEORI
      Apabila suatu zat dilarutkan dalam suatu pelarut, maka sifat larutan itu berbeda dari sifat pelarut murni. Contohnya, larutan urea yang berbeda sifat dengan air murni biasa. Sifat-sifat larutan yang ada, seperti rasa, warna, pH, dan kekentalan bergantung pada jenis dan konsentrasi zat yang terlarut. Pengaruh jenis zat ya ng terlarut kecil sekali sejauh zat yang terlarut itu tergolong nonelektrolit dan tidak mudah menguap. Sedangkan sifat-sifat yang tiak bergantung pada jenis zat yang terlarut tetapi hanya pada konsentrasi partikelnya disebut dengan sifat-sifat koligatif suatu larutan.
      Sifat koligatif larutan adalah sifat fisis larutan yang hanya tergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak tergantung dari jenis zat terlarut. Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat koligatif itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan elektrolit tidak sama dengan jumlah larutan non elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama.
      Pada larutan nonelektrolit seperti gula, sifat-sifat koligatif berbanding lurus dengan molalitas larutan menurut hukum Raoult dan Henry. Larutan elektrolit memperlihatkan penurunan titik beku lebih besar. Dalam larutan elektrolit terurai menjadi ion-ion sehingga molalitas pertikel menjadi bertambah. Meskipun jumlah partikel dalam larutan elektrolit bertambah besar, tetapi perubahan sifat-sifat koligatif larutan tidak sebanding dengan perhitunagn jumlah partikel. Hal ini disebabkan terjadinya gaya tarik menaik antarionik. Ion-ion yang bermuatan positif tidak sepenuhnya merupakan satuan-satuan bebas. Setiap ion positif dari larutan akan dikelilingi oleh ion negatif, begitu pula sebaliknya.
Sifat koligatif adalah sifat yang disebabkan oleh kebersamaan jumlah partikel dan bukan ukurannya. Zat terlarut mempengaruhi sifat larutan dan besar pengaruh itu bergantung pada jumlah partikel. Sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan berat molekul dari zat terlarut. Penurunan titik beku dari suatu larutan,Tf berbanding lurus dengan konsentrasi molal (m) dari suatu larutan. Setiap pelarut mempunyai konstanta tertentu yang
Besarnya penurunan tiitk beku larutan begantung pada konsentrasi zat terlarut. Semakin berat larutan, maka semakin rendah titk bekunya dan perubahannya hampir sebanding dengan perubahan konsentrasi. Penurunan titik beku juga bergantung pada jumlah pertikel zat terlarut dalam larutan.

IV.            ALAT DAN BAHAN
A.      Alat
1.       Neraca
2.       Tabung reaksi
3.       Sendok
4.       Pengaduk
5.       Gelas kimia
6.       Pipet
7.       Thermometer
8.       Rak tabung reaksi
B.      Bahan
1.       Air suling
2.       Butiran es batu
3.       Urea 1 m & 2 m
4.       Nacl 1 m & 2 m
5.       Garam

V.            CARA KERJA
1.       Masukkan butiran-butiran es batu dalam gelas kimia plastic sampai kira-kira ¾ nya. Tambahkan + 4 sendok makan garam dapur. Aduk campuran ini dengan sendok. Campuran ini adalah campuran pendingin.
2.       Isi tabung reaksi dengan air suling sebanyak 5 ml menggunakan pipet. Masukkan tabung ke dalam gelas kimia berisi campuran pendinginan sambil mengaduk campuran pendingin sampai air atau larutan dalam tabung reaksi membeku seluruhnya.
3.       Keluarkan tabung reaksi dari campuran pendingin. Saat larutan mulai meleleh masukkan thermometer. Bacalah thermometer saat garis penunjuk pada thermometer  dalam keaadaan konstan lalu catat suhu yang ditunjukkan oleh thermometer pada air (pelarut).

VI.            DATA PENGAMATAN
Grafik hasil pengamatan kelompok kami


 VII   PEMBAHASAN
           Larutan mempunyai sifat-sifat yang berbeda dari pelarutnya. Salah satu sifat penting dari suatu larutan adalah penurunan titik beku. Titik beku adalah temperatur tetap dimana suatu zat tepat mengalami perubahan wujud dari cair ke padat. Setiap zat yang mengalami pembekuan memiliki tekanan 1 atm. Keberadaan partikel-partikel zat pelarut mengalami proses pengaturan molekul-molekul dalam pembentukan susunan kristal padat, sehingga diperlukan suhu yang lebih rendah untuk mencapai susunan kristal padat dari fasa cairnya. Hal ini lah yang menyebabkan terjadinya penurunan titik beku suatu larutan yang keadaannya ditambahkan zat terlarut. Faktor- faktor yang mempengaruhi kelarutan diantaranya tekanan, temperatur, dan luas penampang. Semakain tinggi tekanan dan temperatur maka semakin cepat suatu larutan untuk bereaksi. Sebaliknya, semakin kecil luas permukaan zat terlarut, maka semakin cepat bereaksi. Pada percobaan kali ini yang dimaksud dengan pelarut itu air suling atau aquades, sedangkan urea dan NaCl pada percobaan tersebut sebagai zat terlarut. Pada penggunaan alat dan bahan diutamakan untuk berhati-hati. Ketika termometer dimasukkan ke dalam tabung reaksi, usahakan agar termometer tidak menyetuh dinding tabung karena akan membuat termometer jadi tidak stabil sehingga mempengaruhi temperatur penurunan titik beku larutan yang di uji. Dan sebelum penghitungan suhu, termometer harus dalam temperatur yang stabil.
Es, garam , urea dan NaCl merupakan bahan yang digunakan pada percobaan mengenai penurunan titik beku melalui penentuan molalitas. Garam dapur yang digunakkan tersebut sebagai campuran es yang dimaksudkan untuk menghambat proses pencairan es, sehingga dapat membantu kita dalam melakukan penganalisisan terhadap titik beku laruatan yang di uji tersebut.
           Dalam penggunaan garam dapur, massa garam yang digunakakn jangan terlalu banyak dan juga jangan terlalu sedikit, sebab akan mempengaruhi proses penurunann titik beku dan hasil yang didapat kemungkinan kurang akurat. Namun apabila garam yag digunakaan terlalu sedikit, penurunan titik beku tidak mencapai suhu yang akurat, dan pada larutan gula yang di uji , pembentukkan kristal yang terjaadi tidak sempurna. Oleh karena itu para pratikum di tuntut ketelitian dan keterampulannya dalalam melakukan percobaan tersebut.
Perubahan titik beku pada larutan dipengaruhi oleh faktor yang mempengaruhi perubahan suhu baik dari sisitem ataupun dari lingkuangan. Dari data hasil pengamtan yang telah didapat, masing-masing ada tiga larutan yang di uji memiliki titik beku konstant yang berbeda-beda.
Dalam penurunan titik beku berlaku ketentuan sebagai berikut :
a.         Suatu pelarut jika ditambahkan zat terlarut, maka titik bekunya akan turun.
b.        Titik beku larutan elektrolit lebih rendah dibanding larutan non-elektrolit
c.         ∆Tf  ( penurunan titik beku) = titik beku pelarut murni – titik beku larutan).

VIII.            JAWABAN PERTANYAAN
Pertanyaan :
1.       Bagaimana titik beku masing-masing larutan, dibandingkan dengan titik beku pelarut?
2.       Bagaimana pengaruh molalitas Urea dan NaCl terhadap  :
a.       Titik beku larutan?
b.       Penurunan titik beku larutan?
3.       Pada molalitas yang sama, bagaimana pengaruh NaCl (zat elektrolit) dibandingkan dengan urea (zat non elektrolit), terhadap penurunan titik beku larutan ?
4.       Bagaimana hubungan penurunan titik beku larutan dengan konsentrasi?
5.       Apa fungsi penambahan garam pada es batu?
Jawaban :
1.       Titik beku masing-masing larutan yang telah kami uji coba, semuanya lebih rendah dibandingkan dengan titik beku pelarut.
2.       a.  semakin besar molalitasnya maka titik bekunya semakin rendah
b. semakin besar molalitasnya maka penurunan titik bekunya semakain tinggi
3.       Penurunan titik beku larutan NaCl (elektrolit) lebih tinggi dibandingkan dengan larutan (NH2)2CO  (non-elektrolit). Sebab zat elektrolit terurai menjadi ion-ion sehingga jumlah partikelnya lebih banyak dibanding zat non-elektrolit
4.       Besarnya penurunan titik beku sebanding dengan konsentrasi molal (m), jadi apabila konsentrasinya besar maka harga penurunan titik bekunya besar juga.
5.       Garam dapur yang digunakkan tersebut sebagai campuran es yang dimaksudkan untuk menghambat proses pencairan es, sehingga dapat membantu kita dalam melakukan penganalisisan terhadap titik beku laruatan yang di uji tersebut.

IX.              KESIMPULAN
Dari percobaan yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi titik beku dan penurunan titik beku ialah jumlah konsentrasi molal dan sifat larutan (elektrolit dan non-elektrolit). Dan garam dapur disini berfungsi sebagai stabilisator suhu es dikarenakan garam dapur dapat menghambat proses pencairan es.

No comments:

Post a Comment