BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rasa ingin tahu merupakan suatu sifat dasar manusia yang tak dapat dipungkiri. Kita sebagai manusia selalu ingin tahu sesuatu lebih terperinci. Sifat ini juga merupakan suatu unsur yang sangat penting bagi seorang ilmuwan. Dalam melihat segala sesuatu, seorang ilmuwan selalu menanyakan apa penyebab terjadinya sesuatu, bagaimana prosesnya, apa manfaat dan kerugiannya, dan beberapa pertanyaan-pertanyaan lain yang sering timbul. Dalam dunia sains dikenal suatu istilah yang dinamakan analisis. Analisis merupakan suatu bagian penting dalam dunia sains. Untuk mendukung proses analisis, maka para ilmuwan mulai memikirkan cara untuk dapat mengalaisis sesuatu secara lebih cepat, lebih tepat, dan lebih mudah. Salah satu contoh perkembangan dalam sains adalah munculnya spektroskopi. Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya dan materi. Dalam catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang ilmu dimana "cahaya tampak" digunakan dalam teori-teori struktur materi serta analisa kualitatif dan kuantitatif. Dalam masa modern, definisi spektroskopi berkembang seiring teknik-teknik baru yang dikembangkan untuk memanfaatkan tidak hanya cahaya tampak, tetapi juga bentuk lain dari radiasi elektromagnetik dan non-elektromagnetik seperti gelombang mikro, gelombang radio, elektron, fonon, gelombang suara, sinar x dan lain sebagainya.
Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia analisis untuk mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yang dipancarkan atau yang diserap. Alat untuk merekam spektrum disebut spektrometer. Spektroskopi juga digunakan secara intensif dalam astronomi dan penginderaan jarak jauh. Salah satu jenis spektroskopi adalah spektroskopi NMR. spektroskopi ini didasarkan pada vibrasi, rotasi, dan mode frekuensi lemah dalam sebuah sistem. Spektroskopi NMR
1
memiliki beberapa keunggulan dibandingkan spektroskopi lainnya. Selain itu, spektroskopi NMR digunakan dalam penentuan struktur suatu molekul. Agar kita dapat mengetahui lebih jelas mengenai spektroskopi raman, maka dibuatlah paper mengenai spektrosokopi ini dengan harapan dapat menambah pengetahuan kita.
1.2 Tujuan Makalah
1. Mengetahaui prinsip kerja spektrofotometri nuclear magnetic resonance (nmr).
2. Mengetahui penggunaan spektrofotometri nuclear magnetic resonance (nmr).
3. Mengetahui penerapan atau aplikasi spektrofotometri nuclear magnetic resonance (nmr) dalam berbagai bidang ilmu.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Radiasi Elektromagnetik
Radiasi elektromagnetik ialah energi yang dipancarkan menembus ruang dalam bentuk gelombang. Tiap tipe radiasi elektromagnetik (gelombang radio, ultraviolet, inframerah, Nampak, dan lain-lain) dicirikan oleh Panjang gelomgbangnya yakni jarak antara puncak panjang gelombang yang sat uke puncak Panjang gelombang berikutnya. Spektrum keseluruhan daru radiasi elektromagnetik dipaparkan
Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan magnet yang berosilasi dan merambat lewat ruang dan membawa energi dari satu tempat ke tempat yang lain. Cahaya tampak adalah salah satu bentuk radiasi elektromagnetik. Penelitian teoritis tentang radiasi elektromagnetik dikata elektrodinamik, sub-bidang elektromagnetisme. Gelombang elektromagnetik ditemukan oleh Heinrich Hertz. Gelombang elektromagnetik termasuk gelombang transversal. Setiap muatan listrik yang memiliki percepatan memancarkan radiasi elektromagnetik. Ketika kawat (atau panghantar seperti antena) menghantarkan aliran bolak-balik, radiasi elektromagnetik dirambatkan pada frekuensi yang sama dengan aliran listrik. Bergantung pada situasi, gelombang elektromagnetik dapat bersifat seperti gelombang atau seperti partikel. Sebagai gelombang, dicirikan oleh kecepatan (kecepatan cahaya), panjang gelombang, dan frekuensi. Jikalau dipertimbangkan sebagai partikel, mereka diketahui sebagai foton, dan masing-masing mempunyai energi berkomunikasi dengan frekuensi gelombang ditunjukan oleh hubungan Planck E = Hf, di mana E adalah energi foton, h ialah konstanta Planck — 6.626 × 10 −34 J·s — dan f adalah
frekuensi gelombang.
3
2.2 Bentuk spektrum inframerah
Spektrum yang dihasilkan berupa grafik yang menunjukkan persentase transmitan yang bervariasi pada setiap frekuensi radiasi inframerah.
Spektrum inframerah Satuan frekuensi yang digunakan pada garis horizontal (aksis) dinyatakan dalam bilangan gelombang, yang didefenisikan sebagai banyaknya gelombang dalam tiap satuan panjang.
Pada pertengahan garis horizontal bisa saja terjadi perubahan skala. Perubahan skala terjadi pada sekitar 2000 cm-1 dan sangat jarang terjadi perubahan skala pada sekitar 1000 cm-1. Perubahan skala ini tidak akan mempengaruhi interpretasi spektrum inframerah karena yang dibutuhkan hanya nilai satuan yang ditunjuk skala horizontal.
2.3 Cara menginterpretasikan spektrum inframerah
Identifikasi setiap absorbsi ikatan yang khas dari setiap gugus fungsi merupakan basis dari interpretasi spektrum inframerah. Seperti regangan O-H memberikan pita serapan yang kuat pada daerah 3350 cm-1. Beberapa daerah serapan yang khas dibawah ini dapat digunakan pada interpretasi awal dari spektrum inframerah
4
Seperti terlihat pada data diatas, ada daerah serapan yang tumpang tindih sehingga bisa meragukan dalam interpretasi data. Tidak ada aturan yang pasti dalam menginterpretasikan spektrum IR. Tetapi beberapa syarat harus dipenuhi dalam menginterpretasikan spektrum :
1. Spektrum harus tajam dan jelas serta memiliki intensitas yang tepat 2. Spektrum harus berasal dari senyawa yang murni
3. Spektrofotometer harus dikalibrasi sehingga akan menghasilkan pita atau serapan pada bilangan gelombang yang tepat
4. Metoda penyiapan sampel harus dinyatakan. Jika digunakan pelarut maka jenis pelarut, konsentrasi dan tebal sel harus diketahui
Karakteristik frekuensi vibrasi IR sangat dipengaruhi oleh perubahan yang sangat kecil pada molekul sehingga sangat sukar untuk menentukan struktur berdasarkan data IR saja. Spektrum IR sangat berguna untuk mengidentifikasi suatu senyawa dengan membandingkannya dengan spektrum senyawa standar terutama pada daerah sidik jari. Secara praktikal, spektrum IR hanya dapat digunakan untuk menentukan gugus fungsi.
5
2.4 Spektrum Inframerah untuk Senyawa karboksilat
Disini terlihat adanya beberapa jenis ikatan seperti:
Gugus karbonil, C=O
Ikatan tunggal karbon-oksigen, C-O
Ikatan oksigen-hidrogen, O-H
Ikatan karbon-hidrogen, C-H
Ikatan tunggal karbon-karbon, C-C
Ikatan karbon-karbon mempunyai serapan pada range bilangan gelombang yang besar pada daerah sidik jari sehingga sangat sukar untuk melakukan interpretasi ikatan karbon-karbon dari spektrum inframerah.
Ikatan tunggal karbon-oksigen juga mempunyai serapan pada daerah sidik jari yang bervariasi antara bilangan gelombang 1000 dan 1300 cm-1, tergantung pada molekul. Analisa sinyal untuk ikatan C-O harus dilakukan dengan hati-hati sekali. Ikatan yang lain dalam spektrum asam etanoat sangat mudah diidentifikasi karena serapannya berada di luar daerah sidik jari. Ikatan C-H (dengan hidrogen melekat pada karbon) menyerap pada daerah antara 2853 - 2962 cm-1. Karena ikatan ini ada pada hampir semua senyawa organik, maka interpretasi ikatan ini
6
tidak begitu berguna dalam identifikasi senyawa. Ini berarti bahwa sinyal yang berada dibawah 3000 cm-1 bisa diabaikan. Ikatan pada gugus karbonil, C=O, memberikan serapan yang sangat berguna pada daerah 1680 - 1750 cm-1. Posisi pita serapan dapat mengalami sedikit variasi tergantung pada jenis senyawanya. Jenis ikatan lain yang penting untuk identifikasi adalah ikatan O-H. Ikatan ini menyerap pada posisi yang berbeda-beda tergantung pada lingkungannya. Ikatan ini sangat mudah diidentifikasi sebagai asam karena menghasilkan sinyal yang lebar pada daerah 2500 - 3300 cm-1.
2.5 Spektrum Inframerah dari Alkohol Etanol
Ikatan O-H pada alkohol menyerap pada bilangan gelombang yang lebih besar dari suatu asam yaitu antara 3230 - 3550 cm-1. Absorbsi ini berada pada bilangan gelombang yang lebih besar lagi jika alkohol ini tidak mengandung ikatan hidrogen seperti dalam keadaan gas. Absorbsi ikatan C-H sedikit berada dibawah 3000 cm-1, dan serapan pada daerah pada 1000 dan 1100 cm-1 – salah satunya berasal dari ikatan C-O.
7
2.6 Spektrum inframerah suatu ester Etil etanoat
Pada spektrum etil etanoat (etil asetat) ini absorbsi dari O-H hilang sedangkan absorbsi untuk ikatan C-H berada pada daerah dibawah 3000 cm-1. Absorbsi ikatan C=O terlihat pada 1740 cm-1. Serapan C- O muncul pada 1240 cm-1. (Ikatan C-O sangat bervariasi antara 1000 dan 1300 cm-1, tergantung pada jenis senyawa. Pada senyawa etanoat serapan C-O muncul pada 1230 – 1250 cm-1)
2.7 Spektrum inframerah dari keton Propanon
Spektrum propanon ini terlihat hampir sama dengan spektrum ester etil etanoat. Disini tidak terlihat serapan O-H, dan serapan untuk C=O muncul pada daerah 1700 cm-1. Tetapi ada serapan yang membingungkan pada daerah 1200 dan 1400 cm-1, yang bisa diinterpretasikan sebagai serapan C-O, yang tentu saja tidak mungkin ada pada senyawa propanon. Fakta ini menunjukkan bahwa sebaiknya tidak dilakukan interpretasi pada daerah sidik jari. Senyawa aldehid akan mempunyai spektrum yang hampir sama dengan spektrum keton.
8
2.8 Spektrum inframerah dari asam hidroksi Asam 2-hidroksipropanoat
Spektrum asam 2-hidroksipropanoat (asam laktat) ini terlihat menarik karena mempunyai dua jenis O-H; satu berasal dari asam dan yang lain berasal dari alkohol. Ikatan O-H asam akan menyerap pada daerah antara 2500 dan 3300, sedangkan alkohol akan menyerap antara 3230 dan 3550 cm-1. Jika serapan ini muncul bersama, akan memberikan serapan yang sangat lebar pada daerah dari 2500 sampai 3550 cm-1. Tidak adanya batas dari kedua jenis O- H ini mungkin disebabkan karena adanya serapan dari C-H. Serapan C=O muncul pada 1730 cm 1.
2.9 Spektroskopi Resonansi Magnetik Nuklir
Nuclear Magnetic Resonance (NMR) adalah salah satu metode analisis analisis yang paling mudah digunakan pada kimia modern. NMR digunakan untuk menentukan struktur dari komponen alami dan sintetik yang baru, kemurnian dari komponen, dan arah reaksi kimia sebagaimana hubungan komponen dalam larutan yang dapat mengalami reaksi kimia. Meskipun banyak jenis nuclei yang berbeda akan menghasilkan spektrum, nuclei hidrogen (H) secara histori adalah salah satu yang paling sering diamati. Spektrokopi NMR khususnya digunakan pada studi molekul organik karena biasanya membentuk atom hidrogen dengan jumlah yang sangat besar. Pada spektrum hidrogen NMR menghadirkan beberapa resonansi yang menjelaskan pertama bahwa molekul yang dipelajari mengandung hidrogen. Kedua, jumlah pita dalam spektrum menunjukkan bagaimana beberapa posisi 5 yang berbeda pada molekul dimana hidrogen melekat/menempel. Frekuensi dari beberapa resonansi utama pada spektrum NMR menunjukkan perubahan kimia. Ini sangat penting untuk menduga bagian dari spektrum NMR yang mengandung
9
informasi tentang lingkungan masing-masing atom hidrogen dan struktur dari komponen yang dipelajari. Informasi ketiga bahwa sebuah spektrum NMR menentukan perbandingan luas/daerah pita yang berbeda, ini menjelaskan jumlah atom hidrogen yang relatif yang keluar pada masingmasing posisi pada molekul masing posisi pada molekul yang diperoleh. yang diperoleh. Perbandingan ini petunjuk/bukti langsung struktur dari struktur molekul dan harus mutlak sesuai untuk beberapa struktur yang diusulkan sebelum struktur tersebut kemungkinan dipertimbangkan benar. Struktur kompleks pita-pita dapat mengandung informasi tentang jarak yang memisahkan memisahkan beberapa beberapa atom hidrogen hidrogen yang melewati ikatan kovalen kovalen dan penyusun s penyusun spasial atom hidrogen yang melekat pada molekul, termasuk struktur dasarnya. Struktur dasar menunjukkan pembungkusan atau Struktur dasar menunjukkan pembungkusan atau penggabungan molekul yang bungan molekul yang memiliki ikatan yang panjang, seperti struktur spiral DNA. Struktur kompleks pita NMR pada mulanya mulanya spin coupling coupling diantara diantara beberapa beberapa atom hidrogen. Penggabungan ini merupakan perputaran fungsi jarak melintasi ikatan dan geometri molekul. Dalam kasus molekul kecil, pita yang kompleks mungkin disimulasikan tepat dengan perhitungan mekanika kuantum atau didekati menggunakan mekanika kuantum yang sesuai dengan aturan. Spektrofotometri NMR adalah salah satu teknik satu teknik utama y utama yang digunakan untuk mendapatkan informasi fisik, kimia, elektronik elektronik dan 6 tentang struktur molekul. Spektrofotometri NMR pada dasarnya merupakan spektrofotometri absorbsi, sebagaimana spektrofotometri infra merah maupun spektrofotometer ultraviolet. Pada kondisi yang sesuai, suatu sampel dapat mengabsorpsi radiasi elektromagnetik daerah frekuensi radio, pada frekuensi yang tergantung dari sifat sifat sampel. Suatu plot dari frekuensi puncak-puncak absorbsi versus intensitas puncak memberikan suatu spektrum NMR. NMR digunakan untuk menentukan struktur dari komponen alami dan sintetik yang baru, kemurnian dari kemurnian dari komponen, dan arah reaksi kimia sebagaimana hubungan komponen dalam larutan larutan yang dapat mengalami reaksi kimia. Spektroskopi NMR merupakan alat yang dikembangkan dalam biologi structural. structural. Dasar dari spektroskopi NMR adalah absorpsi radiasi elektromagnetik dengan frekuensi radio
10
oleh inti atom. Frekuensi radio yang digunakan 0,1sampai dengan 100 MHz. Bahkan baru-baru ini ada spektrometer NMR yang menggunakan radio frekuensi sampai 500 MHz. Inti proton (atom hidrogen) dan karbon (karbon 13) mempunyai sifat-sifat magnet. magnet. Bila suatu senyawa mengandung hidrogen atau karbon diletakkan dalam bidang magnet yang sangat kuat dan diradiasi radiasi elektromagnetik maka inti atom hidrogen dan karbon dari senyawa tersebut akan menyerap energy melalui suatu proses absorpsi yang dikenal dikenal dengan resonansi resonansi magnetik.
2.10 Asal-usul gejala nmr
Inti-inti atom unsur-unsur dapat dikelompokkan sebagai mempunyai spin atau tidak mempunyai spin. Suatu inti berspin akan menimbulkan medan magnet kecil, yang ditunjukkan oleh suatu momen magnet nuklir, berupa suatu vektor. Diantara inti
inti yang lebih umum yang memiliki spin dan tidak memiliki spin antara lain :
• Untuk setiap inti yang memiliki spin, jumlah kedudukan spin adalah tertentu dan ditentukan oleh bilangan kuantum spin inti I. Bilangan ini adalah tetap untuk setiap inti.
• Untuk inti dengan bilangan kuantum spin I, terdapat kedudukan spin berjumlah 2I + 1 yang berkisar dengan perbedaan dari + I hingga –I. Kedudukan spin individu sesuai dengan urutan –I, (-I +1),.....(I-1), I.
• Sebagai contoh (inti hidrogen) mempunyai bilangan kuantum spin I = ½ maka akan mempunyai kedudukan spin ( 2 x (1/2) + 1 = 2) untuk intinya = -1/2 dan + ½. Untuk klor, I = 3/2, maka terdapat kedudukan spin 2 (3/2) + 1 = 4, untuk intinya : -3/2, -1/2, + ½, dan + 3/2.
• Bila tidak ada medan magnet yang diberikan, semua kedudukan/ tingkatan spin dari suatu inti mempunyai tenaga yang sama, dengan arah tidak beraturan.
11
• Bila medan magnet digunakan, maka setiap inti yang berputar menghasilkan medan magnet, dengan arah momen magnet menjadi searah (α atau + 1/2) atau berlawanan arah (β atau -1/2) terhadap Bo (medan magnet luar)
Kedudukan spin + ½ (α) mempunyai tenaga rendah karena ia searah dengan medan, sedangkan kedudukan spin – ½ (β ) mempunyai tenaga tinggi karena ia berlawanan dengan medan yang digunakan. Hingga pada penggunaan medan magnet kuat, kedudukan spin dipecah menjadi dua kedudukan dengan tenaga yang berbeda.
• Supaya terjadi transisi proton dari keadaan spin yang satu keadaan spin yang lainnya, sampel dapat ditempatkan di daerah medan magnet yang kekuatannya tetap, Bo, dan frekuensi mengosilasi komponen vektor magnet radiasi elektromagnet, Ʋ diubah-ubah sampai dicapai resonansi.
• Cara lain, menggunakan frekuensi radiasi elektromagnet yang tetap dan medan magnet diubah-ubah sampai dicapai keadaan resonansi. Cara ini
12
dari segi pelaksanaan lebih memuaskan. Digunakan frekuensi pengosilasi yang tetap dan medan magnet diubah-ubah perlahan-lahan sampai dicapai keadaan resonansi. Dengan menggunakan frekuensi pengosilasi tetap sebesar 60 MHz diperlukan medan magnet sebesar kurang lebih 14 000 gauss untuk resonansi proton. Medan magnet (Bo) yang sangat besar digunakan untuk menjamin didapatnya pemisahan tingkat energi yang dapat diukur. Makin besar medan magnet yang digunakan, makin besar perbedaan tenaga antara kedudukan-kedudukan spin yang ada : ∆ E = f (Bo)
• Besarnya pemisahan tingkatan tenaga juga tergantung pada inti yang terlibat.
• Setiap inti (hidrogen atau karbon) mempunyai perbedaan momen magnetnya dengan momentum angularnya, karena setiap inti mempunyai perbedaan muatan dan massa.
• Perbandingan ini disebut perbandingan giro magnet (γ ), adalah tetap untuk setiap inti dan menentukan ketergantungan tenaga terhadap medan magnet.
• Frekuensi angular (frekuensi larmor) gerakan presisi dinyatakan ωo = γ Bo Δ E = γ (h/2π) Bo
γ = perbandingan giromagnetik
(tergantung pada jenis inti)
Δ E = h Ʋ
Ʋ = (γ /2π) Bo
2.11 Macam-macam Medan Magnet Molekular lmbasan
2.11.1 Medan yang diimbas oleh elektron sigma
Atom hidrogen dalam suatu senyawa organik selalu terikat dengan ikatan sigma baik pada karbon, oksigen atau atom lainnya. Medan magnet luar akan mengakibatkan elektron-elektron sigma ini beredar, sehingga menimbulkan medan magnet molekular kecil yang melawan Ho
13
Karena medan imbasan melawan medan luar, maka proton yang terikat secara sigma ini terperisai. Diperlukan kuat medan luar yang sedikit lebih besar untuk mengalahkan medan imbasan itu, agar dapat membawa proton beresonansi. Kuat medan imbasan ini bergantung pada rapat elektron di dekat atom hidrogen dalam ikatan sigma. Makin besar rapatan elektron itu maka akan makin besar juga medan magnet imbasan tersebut.
2.11.2 Medan terimbas oieh elektron pi
Medan magnet yang diimbas oleh elektron pi bersifat berarah (tak simetris). Suatu pengukuran yang hasilnya beranekaragam bergantung pada arah pengukuran yang disebut anistropik. Karena efek medan molekular yang diimbas oleh elektron pi tergantung pada arah, maka efek ini disebut efek anistropik (efek ini kontras dengan efek induktif yang bersifat simetris di sekitar proton). Efek anistropik terjadi sebagai tambahan pada medanmedan molekular yang selalu ada, yang diimbas oleh elektron-elektron ikatan sigtna. Dalam benzena, elektron pi terletak di sekitar cincin. Dibawah pengaruh medan magnet luar, elektron pi ini berputar mengitari cincin. Sirkulasi ini disebut arus cincin, mengimbas suatu medan magnet molekular.
14
2.12 Spektrometri NMR 13C
Memberikan informasi mengenai karbon-karbon dalam suatu molekul organik. Spektrum 13C-NMR lebih sederhana dibanding 1HNMR karena pada 13C-NMR tidak ada pemisahan spin 13C-13C. Pada spektrumnya tidak dicantumkan integrasi. Dalam spektroskopi 1H NMR kita bekerja dengan isotop hidrogen alamiah dengan kelimpahan 99,985 %, atom hidrogen alami adalah 1H, atom karbon dalam alam 98,9 % adalah 12C, suatu isotop yang intinya tak mempunyai spin (I = 0). Karbon -13 hanya merupakan 1,1 % atom karbon yang terdapat di alam ( I = ½). Jumlah Atom Karbon dapat dihitung : ϵ C = [ BM – m. Hidrogen – m. atom lain] / 12 ϵ = jumlah ; m = massa ; BM= berat molekul. Transisi dari paralel ke antiparalel dari sebuah inti 13C adalah transisi energi rendah. Spektra 13C NMR hanya dapat diperoleh dengan spektrometer yang sangat sensitif. Kelimpahan 13C yang rendah akan mengurangi kerumitan spektra 13C dibandingkan spektra 1H NMR.
2.13 Menggunakan Spektra Inframerah dan Nmr untuk Identifikasi Struktur Organik
Dari suatu spektrum inframerah, dapat disimpulkan identitas gugus fungsional. dari 1 spektrum nmr Proton seringkali dapat disimpulkan struktur bagian hidrokarbon suatu molekul. kadang-kadang mungkin untuk menyimpulkan struktur lengkap suatu senyawa hanya dari Spektra inframerah dan nmr. adalah diperlukannya inti informasi tambahan yang diberikan umumnya berupa rumus molekul. dari rumus molekul dapat dihitung banyaknya rincian atau ikatan rangkap.
15
contohnya C6 h12 ialah cnh2n struktur itu mengandung atau suatu ikatan rangkap suatu. fragmen-fragmen struktur dapat ditetapkan berdasarkan Spektra. kemudian dicoba mencocokkan fragmen-fragmen itu dengan rumus molekul dalam spektrum nmr jumpai absorpsi bawah Medan yang berada di luar jangka maka disimpulkan bahwa senyawa itu suatu keton bukan suatu aldehida. spektrum nmr hanya menunjukkan suatu singlet Oleh karena itu semua hidrogen haruslah. ekivalen dan tidak ada Hidrogen pada tangga yang non equivalent .
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Spektrofotometri pektrofotometri NMR adalah salah satu teknik utama yang digunakan digunakan untuk mendapatkan mendapatkan informasi fisik, informasi fisik, kimia, elektronik dan elektronik dan tentang struktur tentang struktur molekul dimana pada kondisi yang sesuai, suatu sampel dapat mengabsorpsi radiasi elektromagnetik daerah frekuensi radio, pada frekuensi yang tergantung dari sifat-sifat sampel.
2. Komponen yang terdapat dalam spektroskopi NMR adalah magnet, generator medan magnet penyapu, sumber frekuensi radio, detector sinyal, rekorder, tempat sampel dan probe sampel.
3. Metode spektroskopi jenis NMR didasarkan pada penyerapan energi oleh partikel partikel yang sedang berputar berputar di dalam medan magnet yang kuat. Energi yang dipakai dalam pengukuran dengan metode ini berada pada daerah gelombang radio 75-0,5 m atau pada frekuensi 4-
600 MHz yang bergantung pada jenis inti yang d bergantung pada jenis inti yang diukur.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun agar dalam pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.
1
DAFTAR PUSTAKA
Khopkar, S. (2003). Konsep Dasar kimia Analitik. Jakarta: UI-Press.
Sastrohamidjojo, H. (1994). Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti (Nuclear Magnetic Resonance, NMR. Yogyakarta: Liberty.
Mistar, Sandi.(2010). Jurnal Jurnal Farmasi Farmasi dan Analisis Analisis Biomedis Biomedis. http://sandymistar.blogspot.co.id/2010/12/jurnal farmasi-dan-analis- biomedis. biomedis.
Pecsok and Shield. (1968). Modern Metods of Chemial Modern Metods of Chemial Analysis Analysis. New York: John Wiley & Sons.
No comments:
Post a Comment