Friday, December 13, 2013

LAPORAN TEKANAN SUATU ZAT CAIR | THERMODINAMIKA



Judul Percobaan        : Tekanan Suatu Zat Cair
Tujuan Percobaan     : 1. Dapat mengukur tekanan uap suatu zat cair
                                      2. Dapat membuat tabel hubungan suhu dan tekanan uap zat cair
Dasar Teori                :
            Tekanan uap adalah tekanan suatu uap pada kesetimbangan dengan fase bukan uapnya. Tekanan uap suatu cairan bergantung pada banyaknya molekul di permukaan yang memiliki cukup energy kinetik untuk lolos dari tarikan molekul-molekul tetangganya. Tekanan bergantung pda suhu. Semakin tinggi tekanan di dalam suatu  tempat dengan volume yang sama, maka suhu akan semakin tinggi. Alat yang digunakan yaitu manometer yang merupakan alat pengukur tekanan udara luar (tekanan atmosfer).
            Tekanan absolute = tekanan gauge + tekanan barometer,
Di mana teanan gauge merupakan tekanan terukur yang akan ditunjukkan oleh alat ukur. Sedangkan tekanan barometer sama nilainya dengan tekanan atmosfer, di mana tekanan atmosfer disebabkan oleh pemboman atau benturan tak putus-putus oleh molekul-molekul udara pda apapun yang menghalangi jalannya. Untuk tekanan suatu zat cair ini, menggunakan perhitungan dari persamaan Antoine :
Log10 (Pvp) = A-(B/T+C)     , Pvp dalam kPa
                                                            , T dalam Kelvin
Konstanta Antoine A, B, dan C telah disdiakan oleh tabel.
            Apabila dua fase dalam system satu komponen berada dalam kesetimbangan, maka digunakan persamaan Clausius-Clapeyron, di mana digunakan untuk kalor penguapan dan sublimasi yang dapat dihitung dengan dua tekanan pada dua suhu yang berbeda dan mengikuti hokum gas ideal dan mengabaikan volume cairan yang jauh lebih kecil dari volume uap.
            Ln P2/P1 = ΔHv (T2-T1)/R T1T2
Sedangkan persamaan gas ideal : PV=nRT,
Nilai V dan n adalah tetap dan persamaan tersebut menunjukan bahwa tekanan berbanding lurus dengan suhu (temperature).



Alat dan Bahan          :
Alat     :-Thermometer                       -Corong pisah 50 ml
             -Tabung hampa udara            -Manometer
             -Gelas kimia 400 ml              -Alat pemanas
Bahan  :-Aquades                               -Dietil Eter
             -CCl4                                     -Aseton
            -CH3Cl (kloroform)               -Etil Bromide
Langkah Kerja          :
1.     Catat suhu dan tekanan udara dalam ruangan.
2.     Masukkan 300 ml bahan ke dalam labu berleher 2 volume 500 ml
3.     Udara dalam labu divakumkan, sehingga selisih tekanan di dalam dan di luar sekitar 40 mmHg.
4.     Seelah tercapai P yang diinginkan, tutup penjepit selang yang menghubungkan system ke pompa vakum, lalu matikan pompa vakum.
5.     Ditunggu 1 menit untuk memastikan tidak terdapatnya kebocoran dalam system.
6.     Catat tekanan uap pada manometer dan suhu uap yang ditunjukkan oleh digital thermometer.
7.     Naikkan suhu penangas 5˚C dan dijaga agar suhu konstan selama 2 mnit, lalu catat tekanan dan suhunya.
8.     Ulangi percobaan hingga diperoleh 8 atau 9 titik pengamatan.
Skema Kerja              :

P dan T dalam     ruangan
Pasang alat
Labu berleher dua 500 ml
 
           
Naikkan T 5˚C konstan 2 menit
Catat P dan T
Matikan pompa vakum
Udara divakum, selisih P ± 40 mmHg
Tutup penjepit selang
           




Perhitungan dan Data Pengamatan  :
Suhu ruang                  : 27˚C
Tekanan Barometer    : 741 mmHg
No.
A
B
C
T (˚C)
T (K)
Log Pvp
Pvp (bar)
Pvp (atm)
Pvp (mmHg)
1
5,33675
1648,22
230,918
36,85
310
-0,81865
0,15183
0,14984
113,8763547
2
5,33675
1648,22
230,918
41,85
315
-0,70582
0,19687
0,19429
147,6609864
3
5,33675
1648,22
230,918
46,85
320
-0,59705
0,2529
0,24959
189,686259
4
5,33675
1648,22
230,918
51,85
325
-0,49213
0,32201
0,31779
241,52348
5
5,33675
1648,22
230,918
56,85
330
-0,39085
0,40658
0,40126
304,9556823
6
5,33675
1648,22
230,918
61,85
335
-0,29303
0,50929
0,50262
381,9924664
7
5,33675
1648,22
230,918
66,85
340
-0,1985
0,63314
0,62485
474,8843119
8
5,33675
1648,22
230,918
71,85
345
-0,10709
0,78147
0,77123
586,1362142

No.
T (˚C)
T (K)
P (mmHg)
Log P
1/T
ρ ethanol
g
P gauge
P absolut
1
36,85
310
0
0
0,003226
0,789
10
0
760
2
41,85
315
80
1,90309
0,003175
0,789
10
631,2
1391,2
3
46,85
320
150
2,17609
0,003125
0,789
10
1183,5
1943,5
4
51,85
325
250
2,39794
0,003077
0,789
10
1972,5
2732,5
5
56,85
330
380
2,57978
0,00303
0,789
10
2998,2
3758,2
6
61,85
335
620
2,79239
0,002985
0,789
10
4891,8
5651,8
7
66,85
340
950
2,97772
0,002941
0,789
10
7495,5
8255,5




-Perhitungan log P (percobaan)         : Log80 = 1,903
-Perhitungan 1/T (percobaan)                        : 1/T = 1/310 = 0,00323
-Persamaan Antoine                           : Log P = A – B/C+T-273,15
                                                              Log P = 5,3368 – 1648,22/230,918+310-273,15
                                                                        = -0,8187
                                                                     P = 0,1518 bar
-P gauge                                              : ρgh
-P absolute (percobaan)                     : P gauge + P atm
-P absolute (Antoine)                         : Ln P = A – B/C+T-273,15
Pembahasan               :
1.     Percobaan kali ini harus berada dalam keadaan vakum untuk rangkaian alatnya agar hanya molekul-molekul zat cair yang berasal dari penguapan saja yang memberikan gaya tekan (gaya dorong) kepada air raksa dalam manometer.

2.     Perbedaan ketinggian ‘h’ ini merupakan hasil penjumlahan pembacaan dan sisi yang lebih rendah ketinggiannya menunjukkan jumlah tekanan vakum.

3.     Berdasarkan data yang didapat, P absolute pada percobaan jauh lebih tinggi daripada P absolute Antoine. Hal ini disebabkan karena adanya kebocoran pada rangkaian alat yang menyebabkan keadaan labu tidak lagi vakum sehingga sangat mempengaruhi ketinggian ‘h’ pada tabung manometer.
Kesimpulan                 :
1.     Persamaan Antoine digunakan untuk membandingkan dengan data dari percobaan karena persamaan Antoine lebih mudah dan simple.

2.     Tekanan berbanding lurus dengan suhu.

3.     Untuk mendapatkan P gauge menggunakan ρgh karena tekanan berbanding lurus dengan massa jenis dan ketinggiannya.

4.     Tekanan uap suatu cairan bergantung pada banyaknya molekul di permukaan yang memiliki energy kinetic yang cukup untuk lolos dari tarikan molekul-molekul tetangganya.

5.     Massa jenis zat cair juga sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya tekanan di mana massa jenisnya berbeda-beda berdasarkan suhu zat cair tersebut.
Daftar Pustaka          :
-http://www.chem-is-try.org/tanyapakar/apa-maksud-dari-tekanan-udara/ (diakses 28 Mei 2012)
-http://www.id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_uap (diakses 28 Mei 2012)
                                               


                                                                                                            Pembimbing,
                                                           


                                                                                                            Bapak Hadi Priya

No comments:

Post a Comment