PERCOBAAN I
CSTR (CONTINUOUS
STIRRED TANK REACTOR)
1.1. Tujuan
Percobaan
1.1.1.Tujuan
Umum
Mempelajari proses-proses kimia yang
terjadi dalam suatu reaksi
kimia
1.1.2.Tujuan
Khusus
Menentukan konstanta kecepatan
reaksi pada CSTR.
1.2 Latar Belakang
CSTR (continuous stirred tank
reactor) adalah salah satu alat
penting dalam suatu industri kimia. CSTR ini selain merupakan tempat
berlangsungnya reaksi, juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya konversi
reaksi yang terjadi. Banyak industri kimia yang menggunakan CSTR ini, selain
mudah digunakan dan biaya operasinya murah, CSTR juga beroperasi secara
kontinyu sehingga produk yang dihasilkan akan lebih banyak. CSTR biasanya
digunakan pada industri bahan-bahan kimia organik, industri farmasi dan industri
makanan dan minuman.
Percobaan CSTR yang dilakukan
pada skala kecil (skala laboratorium) ini dimaksudkan agar praktikan lebih
memahami tentang CSTR, dan agar ilmu pengetahuan ini dapat diaplikasikan dalam
skala yang lebih besar (skala industri).
1.2. Dasar
Teori
Reaktor adalah suatu alat proses tempat
dimana terjadinya suatu reaksi berlangsung, baik itu reaksi kimia atau reaksi
nuklir dan bukan secara fisika. Reaktor kimia adalah segala tempat terjadinya
reaksi kimia, baik dalam ukuran kecil seperti tabung reaksi sampai ukuran yang
besar seperti reaktor skala industry. Reaktor CSTR beroperasi pada kondisi steady state dan mudah dalam control
temperatur, tetapi waktu tinggal reaktan dalam reaktor ditentukan oleh laju
alir dari umpan yang masuk atau keluar, maka waktu tinggal sangat terbatas
sehingga sulit mencapai konversi reaktan pervolume reaktor yang tinggi karena
dibutuhkan reaktor dengan volume yang sangat besar (Smith, 1981).
Reaktor adalah jantung dari proses kimia.
Reaktor adalah suatu tempat proses dimana bahan-bahan diubah menjadi produk,
dan perancangan reaktor untuk industri kimia harus mengikuti keperluan:
1.
Faktor
kimia : reaksi kimia.
2.
Faktor
transfer panas.
3.
Faktor
transfer massa.
4.
Faktor
keselamatan (Coulson, 1983).
Continuous
Stirred Tank Reactor adalah
reaktor yang dirancang untuk mempelajari proses-proses penting dalam ilmu
kimia. Reaktor jenis ini merupakan salah satu dari 3 tipe reaktor yang bisa
bersifat interchangeable pada unit service reaktor. Reaksi dimonitor oleh probe konduktivitas dari larutan yang
berubah dengan konversi dari reaktan menjadi produk. Artinya ini merupakan
proses titrasi yang tidak akurat dan tidak efisien dimana ini digunakan untuk
memonitor perkembangan reaksi yang tidak begitu penting. Reaksi yang terjadi
adalah reaksi safonifikasi etil
asetat dengan menggunakan NaOH yang dilakukan pada kondisi tekanan dan
temperatur yang aman (Tim Dosen Teknik Kimia, 2009).
Continuous
Stirred Tank Reactor
(CSTR) bisa berbentuk dalam tanki satu atau lebih dari satu dalam bentuk seri.
Reaktor ini digunakan untuk reaksi fase cair dan biasanya digunakan untuk
reaksi kimia organik. Keuntungan dari reaktor ini adalah kualitas produk yang
bagus, control yang otomatis dan tidak membutuhkan banyak tenaga operator.
Karakteristik dari reaktor ini adalah beroperasi pada kondisi steady state dengan aliran reaktan dan produk secara kontinyu (Tim Dosen Teknik Kimia, 2009).
Keberhasilan
operasi suatu proses pengolahan sering kali bergantung pada efektifnya
pengadukan dan pencampuran zat cair dalam proses itu. Istilah pengadukan dan
pencampuran sebenarnya tidak sinonim satu sama lain. Pengadukan (agitation) menunjukkan gerakan yang
tereduksi menurut cara tertentu pada suatu bahan di dalam bejana, dimana
gerakan itu biasanya mempunyai semacam pola sirkulasi. Pencampuran (mixing) ialah peristiwa menyebarnya
bahan-bahan secara acak, dimana bahan yang satu menyebar ke dalam bahan yang
lain dan sebaliknya, sedang bahan-bahan itu sebelumnya terpisah dalam dua fase
atau lebih. Istilah pencampuran digunakan untuk berbagai ragam operasi, dimana
derajat homogenitas bahan yang bercampur itu sangat berbedas-beda. Tujuan dari
pengadukan antara lain adalah untuk membuat suspense partikel zat padat, untuk
meramu zat cair yang mampu cair (miscible),
untuk menyebar (dispersi) gas di dalam zat cair dalam bentuk
gelembung-gelembung kecil. Untuk menyebarkan zat cair yang tidak dapat
bercampur dengan zat cair yang lain, sehingga membentuk emulsi atau suspense
butiran-butiran halus, dan untuk mempercepat perpindahan kalor antara zat cair
dengan kumparan atau mantel kalor. Kadang-kadang pengaduk (agitator) digunakan untuk beberapa tujuan sekaligus, misalnya dalam
hidrogenasi, gas hidrogen didispersikan melalui zat cair dimana terdapat
partikel-partikel katalis padat dalam keadaan suspense, sementara kalor reaksi
diangkat keluar melalui kumparan atau mantel.
Agitator (pengaduk) biasanya juga
digunakan untuk beberapa tujuan sekaligus, misalnya dalam hidrogenasi katalitik
pada zat cair. Dalam bejana hidrogenasi, gas hidrogen didispersikan melalui zat
cair dimana terdapat pertikel-partikel katalis padat dalam keadaan suspensi,
sementara kalor reaksi diangkut keluar melalui kumparan atau mantel (McCabe, 2003).
Ada dua jenis reaktor kimia:
1. Reaktor
tangki atau bejana
2. Reaktor
pipa
kedua reaktor dapat dioperasikan secara kontinyu
maupun partaian/batch. Biasanya,
reaktor beroperasi dalam keadaan ajeg namun terkadang bisa juga beroperasi
secara transien. Biasanya keadaan reaktor yang transien adalah ketika reaktor
pertama kali dioperasikan (mis: setelah perbaikan atau pembalian baru) dimana
komponen produk masih berubah terhadap waktu. Biasanya bahan yang direaksikan
dalam reaktor kimia adalah cairan dan gas, namun terkadang ada juga padatan
yang diikutkan dalam reaksi (mis: katalisator, reagen, inert). Tentu saja
perlakuan terhadap bahan yang akan direaksikan akan berbeda (Anonim1, 2009)
Suatu daya kondisi sistem ukuran konduktansi dapat dilakukan dengan
elektronika yang dihubungkan dengan suatu sensor yang terbenam dalam suatu campuran. Daya konduksi mempunyai koefisien
suhu 4 % per cc, suatu sensor temperatur yang bertemperatur standar 25oC
(77oC). unit daya pengukuran dari mho menjadi multiplicative
kebalikan dari suatu ohm. Suatu daya konduksi
1/100 mho/cm. mho/cm unit dalam SI menjadi Siemen/cm. Daya konduksi pada umumnya dinyatakan dalam
ke sejuta untuk suatu siemen (Anonim2, 2009)
Pembacaan nilai konduktivity untuk menentukan harga-harga yang digunakan
untuk menentukan konstanta kecepatan reaksi dengan menggunakan persamaan:
a1
= (a∞-ao) + ao, dimana a∞ = ao-bo
..(1.1)
c1=
c∞ , co = 0, c∞-a ..(1.2)
xa= dan xc= ..(1.3)
Untuk
menghitung konstanta kecepatan reaksi (k), neraca massa pada kondisi steady state adalah:
Input-output
± accumulation = 0
Contoh:
untuk reaktan dalam reactor yang bervolume V
d= F.ao – F.a1 – Vk.a12
…(1.4)
Untuk
reaktor kontinu pada kondisi steady
state, volume bisa diasumsikan konstan, maka:
K=x= xmol/dm3sec ...(1.5)
(Tim
Dosen Teknik Kimia,2009)
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kecepatan reaksi, yaitu :
1.
Konsentrasi
Reaksi kimia akan berlangsung lebih cepat jika
konsentrasi yang bereaksi lebih besar.
Makin konsentrasi, makin banyak partikel zat sehingga makin banyak
terjadi tumbukan.
2.
Luas Permukaan
Makin luas permukaan sentuhan zat bereaksi, makin
besar frekuensi tumbukan yang terjadi sehingga reaksi makin cepat.
3.
Suhu
Dengan kenaikan suhu, energi kinetik molekul zat
yang bereaksi bertambah sehingga reaksi akan semakin cepat.
4.
Katalis
Katalis memungkinkan terjadinya penurunan energi
aktivasi dan memperbanyak tahap reaksi (Anonim3, 2009).
1.3 Metodologi
Percobaan
1.3.1 Alat yang digunakan dan Deskripsi Alat
Alat – alat yang digunakan pada percobaan
ini adalah
1.
Seperangkat
alat reaktor CSTR.
2.
Gelas
ukur 1000 ml.
3.
Gelas
ukur 100 ml.
4.
Beaker gelas 1000 ml.
5.
Erlenmeyer 500 ml.
6.
Pipet
tetes.
7.
Gelas
arloji.
8.
Stopwatch.
9.
Sudip.
10.
Propipet
Deskripsi Alat
|
Gambar
1.1 Seperangkat Alat Perlengkapan Percobaan CSTR
Spesifikasi Alat
Dimensi reactor
*
Diameter vessel = 0.153 m
*
Kedalaman vessel
maksimum = 0.108 m
*
Volume maksimum = 2 L
*
Kedalaman vessel
minimum = 0.054 m
*
Volume operasi minimum = 1 L
1.3.2.Bahan yang
digunakan
Bahan – bahan yang digunakan dalam percobaan
ini adalah
1.
NaOH
2.
Etil asetat
3.
Aquadest.
1.3.3 Prosedur
percobaan
1.3.3.1
Mengkalibrasi Pompa Umpan
1.
Mengisi kedua vessel
dengan air, kemudian menyalakan pompa.
2.
Membuka
drain valve pada bagian bawah reaktor
untuk mengeluarkan air dan mengatur kecepatan pompa
3.
Mengisi
kembali vessel dengan air dan menutup
drain valve.
4.
Mengatur kecepatan pompa umpan hingga angka pada
kecepatan 2.
5. Menampung air yang keluar selama 1 menit.
6. Menghitung volume air yang
tertampung dan mencatat nilainya. (pada setiap kecepatan dilakukan tiga kali
agar lebih akurat.)
7. Mengulangi langkah diatas dengan mengatur
kecepatan 4, 6, 8 dan 10.
8. Memasukkan nilai volum rata-rata flowrate yang didapat untuk setiap speed kedalam grafik untuk mendapatkan
nilai speed pompa I dan II dengan flowrate
yang telah dikalibrasi.
9. Mengeluarkan air dari vessel dengan membuka drain valve kedua vessel.
10. Mengukur volume air dalam reaktor.
1.3.3.2 Pengambilan Data Konduktivitas
1. Membuat reagen dengan cara mengencerkan
19,58 ml etil asetat didalam 2500ml aquadest dan 21 gram NaOH dalam 2500ml aquadest untuk mendapatkan konsentrasi.
2.
Memastikan drain
valve pada tangki umpan reaktor sudah tertutup dan selang sudah terpasang
pada pompa.
3.
Memasukkan masing-masing reagen ke vessel .
vessel I
= NaOH dan vessel II = etil asetat
4. Menset speed pompa I dan II berdasarkan nilai speed yang diperoleh dari grafik kalibrasi dan menset suhu operasi 29,0oC.
5. Menset agitator pada speed 3,1.
6. Mencatat nilai konduktivitas saat
reagen masuk ke dalam reaktor dan saat reagen mnyentuh sensor konduktivitas yang berwarna biru.
7. Pengambilan data konduktivitas
dilakukan tiap 30 detik
8. Menghentikan pengambilan data, jika konduktivitas
konstan.
9.
Mengukur
volume produk yang terbentuk di reaktor.
1.4 Hasil dan pembahasan
1.4.1. Data hasil
pengamatan
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Kalibrasi Pompa
I
Volume (ml)
|
Tangki I
|
||||
Speed 2
|
Speed 4
|
Speed 6
|
Speed 8
|
Speed 10
|
|
1
|
24,5
|
42
|
61
|
80
|
97
|
2
|
25
|
42
|
61
|
80
|
96
|
3
|
25
|
42
|
61
|
80
|
96
|
Volume rata-rata
|
24,83
|
42
|
61
|
80
|
96,33
|
Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Kalibrasi Pompa
II
Volume (ml)
|
Tangki I
|
||||
Speed 2
|
Speed 4
|
Speed 6
|
Speed 8
|
Speed 10
|
|
1
|
10
|
29
|
49
|
89
|
|
2
|
10
|
30
|
49
|
68
|
88
|
3
|
10
|
30
|
49
|
68
|
88
|
Volume rata-rata
|
10
|
29,667
|
49
|
68
|
88,33
|
Tabel 1.3 Hasil Pengamatan Konduktivitas
No.
|
Waktu(detik)
|
Conductivity (mS/cm)
|
||
1
|
0
|
0,12
|
||
2
|
528
|
18,58
|
||
3
|
558
|
18,47
|
||
4
|
588
|
18,39
|
||
5
|
618
|
18,29
|
||
6
|
648
|
18,22
|
||
7
|
678
|
18,19
|
||
8
|
708
|
18,11
|
||
9
|
738
|
18,08
|
||
10
|
768
|
|
||
|
798
|
18,04
|
||
12
|
828
|
17,99
|
||
13
|
858
|
17,95
|
||
14
|
888
|
17,93
|
||
15
|
918
|
17,89
|
||
16
|
948
|
17,87
|
||
17
|
978
|
17,84
|
||
18
|
1008
|
17,82
|
||
19
|
1038
|
17,82
|
||
20
|
1068
|
17,79
|
||
21
|
1098
|
17,77
|
||
22
|
1128
|
17,76
|
||
23
|
1158
|
17,75
|
||
24
|
1188
|
17,72
|
||
25
|
1218
|
17,71
|
||
26
|
1248
|
17,7
|
||
27
|
1278
|
17,69
|
||
28
|
1308
|
17,69
|
||
29
|
1338
|
17,69
|
||
30
|
1368
|
17,65
|
||
31
|
1398
|
17,64
|
||
32
|
1428
|
17,63
|
||
33
|
1458
|
17,62
|
||
34
|
1488
|
17,62
|
||
35
|
1518
|
17,61
|
||
36
|
1548
|
17,6
|
||
37
|
1578
|
17,6
|
||
38
|
1608
|
17,59
|
||
39
|
1638
|
17,59
|
||
40
|
1668
|
17,58
|
||
41
|
1698
|
17,57
|
||
42
|
1728
|
17,56
|
||
43
|
1758
|
17,55
|
||
44
|
1788
|
17,55
|
||
45
|
1818
|
17,55
|
||
46
|
1848
|
17,54
|
||
47
|
1878
|
17,54
|
||
48
|
1908
|
17,54
|
||
49
|
1938
|
17,54
|
||
50
|
1968
|
17,54
|
||
51
|
1998
|
17,54
|
||
|
2028
|
17,54
|
||
53
|
2058
|
17,54
|
||
54
|
2088
|
17,54
|
||
55
|
2118
|
17,54
|
||
56
|
2148
|
17,54
|
||
57
|
2178
|
17,54
|
1.4.2.
Hasil perhitungan
Tabel 1.4. Hasil perhitungan konversi dan
konstanta kecepatan reaksi
No.
|
Waktu
(detik)
|
Konduktifitas
(mS/cm)
|
Konduktifitas
(S/cm)
|
a1
(mol/dm3)
|
c1
(mol/dm3)
|
Xa
|
Xc
|
K
(dm3/mol.detik)
|
||
1
|
0
|
0.12
|
0.00012
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
||
2
|
528
|
18.58
|
0.01858
|
0.069376
|
0.035624
|
0.339272
|
0.890588
|
0.0051204447
|
||
3
|
558
|
18.47
|
0.01847
|
0.068578
|
0.036422
|
0.346874
|
0.910544
|
0.0053577702
|
||
4
|
588
|
18.39
|
0.01839
|
0.067998
|
0.037002
|
0.352403
|
0.925058
|
0.0055365137
|
||
5
|
618
|
18.29
|
0.01829
|
0.067272
|
0.037728
|
0.359314
|
0.9432
|
0.0057675444
|
||
6
|
648
|
18.22
|
0.01822
|
0.066764
|
0.038236
|
0.364152
|
0.9559
|
0.0059344869
|
||
7
|
678
|
18.19
|
0.01819
|
0.066546
|
0.038454
|
0.366226
|
0.961343
|
0.0060073909
|
||
8
|
708
|
18.11
|
0.01811
|
0.065966
|
0.039034
|
0.371755
|
0.975856
|
0.0062058954
|
||
9
|
738
|
18.08
|
0.01808
|
0.065748
|
0.039252
|
0.373828
|
0.981299
|
0.0062819037
|
||
10
|
768
|
18.07
|
0.01807
|
0.065675
|
0.039325
|
0.374519
|
0.983113
|
0.0063074335
|
||
11
|
798
|
18.04
|
0.01804
|
0.065458
|
0.039542
|
0.376593
|
0.988556
|
0.0063846108
|
||
12
|
828
|
17.99
|
0.01799
|
0.065095
|
0.039905
|
0.380048
|
0.997627
|
0.0065152269
|
||
13
|
858
|
17.95
|
0.01795
|
0.064805
|
0.040195
|
0.382813
|
1.004884
|
0.0066215425
|
||
14
|
888
|
17.93
|
0.01793
|
0.06466
|
0.04034
|
0.384195
|
1.008512
|
0.0066753186
|
||
15
|
918
|
17.89
|
0.01789
|
0.064369
|
0.040631
|
0.38696
|
1.015769
|
0.0067841270
|
||
16
|
948
|
17.87
|
0.01787
|
0.064224
|
0.040776
|
0.388342
|
1.019398
|
0.0068391674
|
||
17
|
978
|
17.84
|
0.01784
|
0.064006
|
0.040994
|
0.390415
|
1.02484
|
0.0069225349
|
||
18
|
1008
|
17.82
|
0.01782
|
0.063861
|
0.041139
|
0.391798
|
1.028469
|
0.0069786572
|
||
19
|
1038
|
17.82
|
0.01782
|
0.063861
|
0.041139
|
0.391798
|
1.028469
|
0.0069786572
|
||
20
|
1068
|
17.79
|
0.01779
|
0.063644
|
0.041356
|
0.393871
|
1.033911
|
0.0070636672
|
||
21
|
1098
|
17.77
|
0.01777
|
0.063498
|
0.041502
|
0.395253
|
1.03754
|
0.0071208978
|
||
22
|
1128
|
17.76
|
0.01776
|
0.063426
|
0.041574
|
0.395944
|
1.039354
|
0.0071496819
|
||
23
|
1158
|
17.75
|
0.01775
|
0.063353
|
0.041647
|
0.396636
|
1.041168
|
0.0071785793
|
||
24
|
1188
|
17.72
|
0.01772
|
0.063136
|
0.041864
|
0.398709
|
1.046611
|
0.0072659567
|
||
25
|
1218
|
17.71
|
0.01771
|
0.063063
|
0.041937
|
0.3994
|
1.048425
|
0.0072953127
|
||
26
|
1248
|
17.7
|
0.0177
|
0.06299
|
0.04201
|
0.400091
|
1.050239
|
0.0073247848
|
||
27
|
1278
|
17.69
|
0.01769
|
0.062918
|
0.042082
|
0.400782
|
1.052054
|
0.0073543736
|
||
28
|
1308
|
17.69
|
0.01769
|
0.062918
|
0.042082
|
0.400782
|
1.052054
|
0.0073543736
|
||
29
|
1338
|
17.69
|
0.01769
|
0.062918
|
0.042082
|
0.400782
|
1.052054
|
0.0073543736
|
||
30
|
1368
|
17.65
|
0.01765
|
0.062628
|
0.042372
|
0.403547
|
1.059311
|
0.0074739065
|
||
31
|
1398
|
17.64
|
0.01764
|
0.062555
|
0.042445
|
0.404238
|
1.061125
|
0.0075040871
|
||
32
|
1428
|
17.63
|
0.01763
|
0.062482
|
0.042518
|
0.404929
|
1.062939
|
0.0075343879
|
||
33
|
1458
|
17.62
|
0.01762
|
0.06241
|
0.04259
|
0.40562
|
1.064753
|
0.0075648093
|
||
34
|
1488
|
17.62
|
0.01762
|
0.06241
|
0.04259
|
|
1.064753
|
0.0075648093
|
||
35
|
|
17.61
|
0.01761
|
0.062337
|
0.042663
|
0.406311
|
1.066567
|
0.0075953521
|
||
36
|
1548
|
17.6
|
0.0176
|
0.062265
|
0.042735
|
0.407003
|
1.068382
|
0.0076260168
|
||
37
|
1578
|
17.6
|
0.0176
|
0.062265
|
0.042735
|
0.407003
|
1.068382
|
0.0076260168
|
||
38
|
1608
|
17.59
|
0.01759
|
0.062192
|
0.042808
|
0.407694
|
1.070196
|
0.0076568040
|
||
39
|
1638
|
17.59
|
0.01759
|
0.062192
|
0.042808
|
0.407694
|
1.070196
|
0.0076568040
|
||
40
|
1668
|
17.58
|
0.01758
|
0.06212
|
0.04288
|
0.408385
|
1.07201
|
0.0076877144
|
||
41
|
1698
|
17.57
|
0.01757
|
0.062047
|
0.042953
|
0.409076
|
1.073824
|
0.0077187485
|
||
42
|
1728
|
17.56
|
0.01756
|
0.061974
|
0.043026
|
0.409767
|
1.075639
|
0.0077499070
|
||
43
|
1758
|
17.55
|
0.01755
|
0.061902
|
0.043098
|
0.410458
|
1.077453
|
0.0077811904
|
||
44
|
1788
|
17.55
|
0.01755
|
0.061902
|
0.043098
|
0.410458
|
1.077453
|
0.0077811904
|
||
45
|
1818
|
17.55
|
0.01755
|
0.061902
|
0.043098
|
0.410458
|
1.077453
|
0.0077811904
|
||
46
|
1848
|
17.54
|
0.01754
|
0.061829
|
0.043171
|
0.411149
|
1.079267
|
0.0078125995
|
||
47
|
1878
|
17.54
|
0.01754
|
0.061829
|
0.043171
|
0.411149
|
1.079267
|
0.0078125995
|
||
48
|
1908
|
17.54
|
0.01754
|
0.061829
|
0.043171
|
0.411149
|
1.079267
|
0.0078125995
|
||
49
|
1938
|
17.54
|
0.01754
|
0.061829
|
0.043171
|
0.411149
|
1.079267
|
0.0078125995
|
||
50
|
1968
|
17.54
|
0.01754
|
0.061829
|
0.043171
|
0.411149
|
1.079267
|
0.0078125995
|
||
51
|
1998
|
17.54
|
0.01754
|
0.061829
|
0.043171
|
0.411149
|
1.079267
|
0.0078125995
|
||
52
|
2028
|
17.54
|
0.01754
|
0.061829
|
0.043171
|
0.411149
|
1.079267
|
0.0078125995
|
||
53
|
2058
|
17.54
|
0.01754
|
0.061829
|
0.043171
|
0.411149
|
1.079267
|
0.0078125995
|
||
54
|
2088
|
17.54
|
0.01754
|
0.061829
|
0.043171
|
0.411149
|
1.079267
|
0.0078125995
|
||
55
|
2118
|
17.54
|
0.01754
|
0.061829
|
0.043171
|
0.411149
|
1.079267
|
0.0078125995
|
||
56
|
2148
|
17.54
|
0.01754
|
0.061829
|
0.043171
|
0.411149
|
1.079267
|
0.0078125995
|
||
57
|
2178
|
17.54
|
0.01754
|
0.061829
|
0.043171
|
0.411149
|
1.079267
|
0.0078125995
|
1.4.3 Pembahasan
A. Kalibrasi pompa
Setiap pompa
memiliki speed (kecepatan) yang
berbeda-beda, begitu pula dengan speed
pada pompa I dan pompa II pada percobaan ini. Pada waktu pengoperasian pompa,
dapat dilihat bahwa putaran-putaran impeller
pompa I lebih cepat dari pada pompa II yang menunjukkan bahwa kinerja pompa I
lebih cepat daripada pompa II. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya
perbedaan karakteristik antara pompa I dan II, sehingga menimbulkan kinerja
pompa yang berbeda pula. Kinerja pompa yang berbeda ini akan menghasilkan flowrate pada pompa I dan pompa II yang
berbeda pula walaupun kedua pompa dioperasikan pada speed yang sama. Pengkalibrasian pompa ini bertujuan agar kecepatan
alir yang dihasilkan oleh kedua pompa menjadi sama, sehingga debit umpan yang
masuk ke reaktor juga sama.
Gambar 1.2 Grafik
Hubungan Flowrate dan Speed Pompa
Pada Grafik 1.2
dapat diketahui bahwa semakin besar speed
pompa, maka semakin banyak flowrate yang dihasilkan. Untuk flowrate yang sama yaitu 33ml/menit, didapat speed pompa I sebesar 2,9 dan speed
pompa II yaitu 4,4. Nilai speed yang
didapat ini dugunakan untuk mengatur speed
pompa pada pencampuran reagen NaOH dan Etil Asetet ke dalam reaktor, sehingga
debit umpan masuk reaktor akan sama.
CSTR ini menggunakan agitator
pada bagian tengah reaktornya yang berfungsi untuk mempercepat proses
pencampuran kedua reagen. Semakin cepat laju putar, maka semakin cepat campuran
reagen menjadi homogen. Semakin homogen campuran reagen itu, maka semakin
sempurna produk yang dihasilkan.
B. Pengamatan konduktifitas
Gambar 1.3 Grafik
Hubungan Conductivity terhadap Waktu
Pengamatan
konduktifitas ini mulai dilakukan ketika reagen NaOH dan Etil Asetat masuk ke
dalam reaktor. Pada saat 0 detik, nilai konduktifitas yang didapat sangat
kecil, yaitu 0,12 mS/cm. Ketika campuran reagen menyentuh sensor konduktifitas
pada 528 detik didapat konduktifitas 18,58 mS/cm. Pencatatan nilai
konduktifitas ini dilakukan tiap selang waktu 30 detik sampai didapat nilai
konduktifitas yang konstan. Nilai konduktifitas ini semakin menurun seiring
berjalannya waktu, hal ini disebabkan karena proses ini dilakukan secara
eksotermik. Nilai konduktifitas semakin menurun sampai didapat nilai konduktifitas
yang konstan pada 1848 detik yaitu 17,54
mS/cm.
C. Derajat konversi
Nilai konduktifitas
yang didapat digunakan untuk menghitung derajat konversi NaOH (Xa) dan Natrium
asetat (Xc). Penanganan kedua reagen ini harus berhati-hati, terutama Etil
Asetat. Etil Asetat adalah senyawa aromatik yang mudah menguap sehingga harus
ditempatkan di dalam wadah tertutup, dan Etil Asetat termasuk salah satu bahan
yang berbahaya karena dapat mengganggu sistem pernafasan dan organ tubuh
lainnya jika terhirup. Adapun reaksi yang terjadi dalam reaktor adalah sebagai
berikut:
NaOH + CH3COOC2H5 CH3COONa
+ C2H5OH
(Natrium Hidroksida) (Etil Asetat) (Natrium
Hidroksida) (Etanol)
Gambar 1.4
Grafik Hubungan Derajat Konversi NaOH (Xa) terhadap Waktu
Pada Gambar 1.4
dapat diketahui bahwa pada awal operasi, konversi NaOH (Xa) akan semakin
meningkat seiring dengan bertambahnya waktu. Hal tersebut menunjukkan bahwa
semakin banyak NaOH yang teruraikan menjadi produk. Namun pada saat steady, nilainya akan konstan, dimana nilai
konstan terjadi pada waktu 1848 detik dengan nilai konversi NaOH yaitu 0,411149
yang menunjukkan bahwa reaksi telah
mencapai titik keseimbangannya, karena umpan yang bereaksi telah habis
bereaksi. Nilai konversi minimum NaOH yaitu 0,339272 pada 528 detik dan nilai
maksimumnya yaitu 0,411149.
Gambar
1.5 Grafik Hubungan Derajat Konversi Natrium Asetat (Xc) terhadap Waktu.
Gambar 1.5
menunjukkan hal yang sama seperti gambar 1.4, dimana derajat konversi Natrium
Asetat pada awal operasinya semakin bertambah seiring dengan berjalannya waktu.
Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin banyak Natrium Asetat yang terbentuk.
Akan tetapi pada saat steady,
nilainya akan konstan, dimana nilai konstan terjadi pada 1848 detik dengan
nilai konversi Natrium Asetat 1,079267. Hal tersebut menunjukkan sudah tidak
ada lagi umpan yang bereaksi membentuk Natrium Asetat dan produk Natrium Asetat
telah terbentuk dengan sempurna (steady
state). Nilai konversi Natrium Asetat
minimum yaitu 0,8905 pada 528 detik dan nilai konversi maksimum yaitu 1,079267
pada 1848 detik.
D. Konstanta kecepatan reaksi
Gambar 1.6
Grafik Hubungan Konstanta Kecepatan Reaksi (k) terhadap Waktu
Pada Gambar 1.6,
dapat diketahui bahwa pada awal operasinya konstanta kecepatan reaksi (k) akan
semakin meningkat seiring dengan bertambahnya waktu. Akan tetapi nilai k akan
kontan pada 1848 detik dengan nilai konstanta kecepatan reaksi sebesar
0,0078125995 mol/dm3.detik. Dari grafik juga dapat diketahui bahwa k
berbanding lurus dengan derajat konversi dan berbanding terbalik terhadap
konduktifitas. Nilai konstanta kecepatan reaksi (k) minimum adalah 0,00512
mol/dm3.detik dan nilai kontanta kecepatan reaksi maksimum adalah
0,0078125995 mol/dm3.detik
E. Volume rektor
Pada
pengukuran volume reaktor didapatkan hasil pengukuran volume yang berbeda
antara volume air dan volume produk (Natrium Asetat). Dengan menggunakan air
didapat volume reaktor sebesar 1636 ml sedangkan volume produk sebesar 1590 ml
yang menunjukkan volume reaktor dengan menggunakan air lebih banyak. Hhal
tersebut tidak sesuai dengan teori karena rapat jenis air lebih besar (1 gr/ml)
daripada rapat jenis natrium asetat (0,007958 gr/ml) (Perry, 1999).
Seharusnya densitas yang lebih kecil akan membuat volume menjadi lebih
banyak karena densitas dan volume berbanding terbalik. Semakin kecil densitas
maka semakin besar volumenya, selain itu juga kerapatannya kecil maka letak partikel-partikel
penyusunnya sangat rapat sehingga dapat memuat volume yang lebih banyak.
Kesalahan ini mungkin disebabkan karena ketidaktilitian dalam pengukuran
volume.
1.5 Penutup
1.5.1
Kesimpulan
Kesimpulan
yang didapat dari percobaan ini adalah:
1. Untuk menghasilkan flowrate 33ml/menit, maka speed
pompa I sebesar 2,9 dan speed pompa
II sebesar 4,4.
2.
Pada
awal operasinya, semakin lama waktu operasi maka nilai konduktifitas semakin
kecil dan nilai konduktifitas pada saat steady
sebesar 17,54 mS/cm pada 1848 detik.
3.
Pada
awal operasi, semakin lama waktu operasi maka konversi NaOH (Xa) dan konversi
Natrium Asetat (Xc) akan semakin besar, dengan nilai Xa pada saat steady sebesar 0,411149 dan Xc sebesar
1,079267 pada 1848 detik.
4.
Pada
awal operasinya, semakin lama waktu operasi maka kontanta kecepatan reaksi (k)
akan semakin besar, dengan nilai konstanta kecepatan reaksi pada saat steady sebesar 0,0078125995 mol/dm3.detik.
5.
Densitas
berdanding terbalik dengan volume, semakin kecil densitas maka semakin besar
volume.
1.5.2 Saran
Sebaiknya praktikan lebih berhati-hati
dalam pembuatan reagen dan menempatkan reagen dalam wadah tertutup karena sifat
reagen yang volatil akan mengakibatkan kemurnian dan volume reagen menjadi
berkurang.
No comments:
Post a Comment