I. TUJUAN
Dapat Menjelaskan dan membuat wyne (anggur) dengan menggunakan bantuan bakteri.
II. PERINCIHAN KERJA
? Penyiapan Bahan
? Pengambilan sari mangga / pemisahan serat mangga.
? Fermentasi dan pengujian bau, rasa dan warna hasil fermentasi.
III. ALAT yang DIGUNAKAN
? Erlenmeyer 1.000 ml
? Gelas kimia 1.000 ml
? Sumbat gabus
? Kompor gas
? Timbangan
? Saringan
? Talang plastik
? Selang Silikon
IV. BAHAN yang DIPAKAI
? Mangga 5 buah
? Fermipan
? NaHCO3
? Air kran
? Aquadest
V. DASAR TEORI
Pembuatan wyne bergantung pada beberapa keadaan kondisi umum yang perlu kita perhatikan antara lain :
? Pengunaan konsentrasi Gula yang optimum
Konsentrasi
gula yang dipakai untuk fermentasi diantara 10 – 18%, walaupun dapat
dipakai selain itu. Apabila dipergunakan konsentrasi gula yang tinggi
hal ini dapat mengakibatkan pertumbuhanragi terhambat, walaupun
fermentasi lebih lama dan ada kemungkinan gula yang tidak ekonomis.
Konsentrasi gula yang sering dipergunakan biasanya 12%.
? pH yang optimum
pH
yang baik untuk fermentasi, yaitu antara pH 4 – 5. hal ini adalah pH
yang disenangi oleh ragi dan pada pH ini dapat menahan perkembangan
banyak jenis bakteri
? Temperatur yang optimum,
Temperarur harus dijaga agar tetap konstan pada suhu kamar, karena pada saat suhu 32,2°C, pertumbuhan mikroba ini akan mencapai tahap terbaik.
? Penambahan Nutrient terhadap media, apabila media kurang mengandung zat-zat utama pertumbuhan mikroba,
? Jenis
mikroba yang digunakan pada saat fermentasi sehingga didapatkan alkohol
yang banyak. Untuk fermentasi wyne ini digunakan fermipan sebagai
sumber mikrobia murni untuk merombak glukosa menjadi alkohol.
? Keadaan an aerob harus selalu diperhatikan selama fermentasi berlangsung.
Hal
ini penting untuk kita perhatikan karena selama fermentasi mikrobia
bekerja dengan menguraikangula menjadi alkohol dengan melepaskan gas CO2,
sehingga dengan adanya udara yang berkontaminasi akan merusak siklus
penguraian tersebut, sehingga hasil fermentasi akan rusak.
Bahan bahan dasar fermentasi untuk menghasilkan alkohol ini dapat dibagi atas tiga golongan yaitu :
? Yang mengandung sakarida
Monosakarida misalnya : glukosa (C12H22O16) langsung dapat difermentasikan akan tetapi disakarida misalnya sukrosa (C12H22O11) harusdi hidrolisa terlebih dahulu .
C12H22O16 + H2O à 2C6H12O6
Bahan
yang mengandung sakarida misalnya sari buah (air nira nipa, air nira
aren, air nira lontara dan buah anggur, molase atau tetes).
? Yang mengandung pati (amilum)
Pati selalu dimasak terlebih dahulu, dihidrolisa supaya dapat difermentasikan, pati (C5H10O5)n oleh karena pengaruh suatu enzim yang disebut amilase (misalnya yang terdapat pada gandum yang berkecambah).
(C5H10O5)n + ½ nH2O à ½ n(C12H22O11)
Sakarida
yang terbentuk ini disebut maltase yang oleh pengaruh suatu enzim lain
yaitu maltose. Bahan bahan yang mengandung pati misalnya : tapioka,
gandum, jagung dan sebagainya.
? Yang mengandung selulose
Bila
digunakan sellulose (kayu atau lindisul dari pembuatan sellulose) maka
terlebih dahulu didiamkan dengan asam supaya sellulose itu dihidarolisa
menjadi sakarida sellubiosa. Pemilihan bahan baku penting karena selain
pertimbangan mudah tidaknya bahan tersebut, juga karena alkohol yang
diproduksi oleh bahan berbeda pula.
? Ragi yang dipergunakan dalam fermentasi alkohol
Jenis
ragi yang dipergunakan, yaitu ragi yang tahan terhadap konsentrasi
alkohol yang tinggi. Jenis ragi yang paling banyak dipergunakan yaitu
strain dari Saccharomyces Cereveceae tetapi dalam keadaan tertentu ragi lain dapat juga dipergunakan, seperti Saccaromyces anamasis dan Schizesaccharemyces Pombe.
VI. PROSEDUR PENGERJAAN
? Buah mangga yang masak dan tidak busuk dicuci bersih, lalu dikupas, kemudian dicincang dan ditambahkan air sebanyak 400 ml berat buah, diaduk dengan sebagian air lalu disaring melalui kain penyaring.
? Alat yang lain disterilkan dengan merendamnya didalam air panas, setelah itu ditutup dan disimpan dengan baik,
? Lalu
sari buah dimasukkan kedalam erlenmeyer 1.000 ml yang telah
disterilakan tadi dan pH diatur menjadi 4, dengan jalan menambahkan
larutan NaHCO3 sebanyak beberapa tetes hingga mencapai pH 4 dan diuji dengan menggunakan kertas lakmus,
? Larutan sari buah dipasteurisasikan pada suhu 70°-80°C selama 30 menit, lalu didinginkan dan secara aseptik dipindahkan dalam erlenmeyer 1.000 ml
? Ditambahkan
fermipan sebanyak 0,8 gram dalam 800 ml sari buah, erlenmeyer ditutup
dengan sumbat gabus/karet yang ditengahnya dilubangi dan dimasukkan pipa
kaca “ U “ yang terbuat dari selang silikon dan ujung pipa dimasukkan
ke dalam air didalam gelas kimia 400 ml, dibiarkan pada suhu kamar
selama 15 hari.
? Kemudian
setelah 15 hari, alat fermentasi dibuka, dan cairan jernih dari wyne
dituang perlahan-lahan, sedangkan cairan yang bercampur dengan sedikit
ampas didiamkan agar kotoran tersebut mengendap ke bawah, endapan yang
ada lalu saring melalui kapas bersih dalam corong.
? Setelah selesai volume wyne hasil fermentasi dihitung serta didapatkan berapavolume wyne dan berapa volume ampas.
? Kemudian dilakukan pengujian terhadap warna dengan melihat langsung akan warna endapan dan cairan hasil fermentasi
? Pengujian rasa dengan jalan mencucukan jari kedalam cairan wyne hasil fermentasi dan merasanya,
? Pengujian bau kdikakukan dengan mencium aroma yang dihasilkan dari hasil fermentasi tersebut.
VII. Data pengamatan
? pH : 4
? Ragi : 0,8 gr
? Mangga : 1.000 gr
? Warna Ampas ; Kuning
? Sisa Fermentasi : 100 ml
? Hasil fermentasi : 700 ml
? Hasil perasan mangga : 800 ml
? Warna Cairan ; Tak berwarna (Bening)
? Bau ; aroma mangga dan alkohol dan asam
? Rasa : masam dan sedikit pahit serta rasanya tajam.
VIII. Pembahasan hasil percobaan
? Suasana
an aerob sangat dibutuhkan oleh bakteri Saccaromyces cereveceae untuk
menguraikan glukosanya menjadi alkohol, karena pada proses ini kehadiran
udara (O2) akan mengacaukan siklus udara vyang ada didalam
erlenmeyer itu sehingga tidak semua gula itu akan terombak dengan baik,
selain itu akan menimbulkan bau yang tak sedap dari cairan tersebut,
untuk menghindari hal tersebut terjadi sebaiknya pada waktu fermentasi
dilakukan, larutan disimpat ditempat yang tenang dan selang fermentasi
dihubungkan dengan wadah yang berisi air sehingga bakteri lain tidak
akan dapat masuk kedalam media fertmentasi untuk merusak hasil
fermentasi kita.
? Fermentasi berlangsung dengan disertai gas CO2 yang terlihat dalam
air berupa gelembung udara selama masa fermentasi hal ini terjadi
karena adanya penguraian gula invert menjadi alkohol dengan melepaskan
gas CO2,
? Pada
akhir fermentasi diperoleh cairan yang takberwarna, walaupun pada
pembuatannya cairan sari buahnya berwarna kuning, hal ini disebabkan
karena sewaktu terjadi perombakan struktur oleh mikroba maka akan
menguraikan glokosa yang ada pada cairan mangga, sehinghga bentuk
fisiknya pun itu terombak sehingga glukosa itu akan terpisah dari
serat-serat sari mangga sehingga menjadi gumpalan-gumpalan yang tetap
berwarna kuning.
? Rasa
masam yang dimiliki oleh wyne berasal dari alkohol hasil perombakan
glukosa oleh mikriba Saccaromyces cereveceae, dimana rasa inilah yang
menjadi khas pada minuman beralkohol, akan tetapi rasa masam yang
dimikiki oleh wyne ini dapat kita kurangi dengan penambahan sedikit
gula, sehingga dalam cairan itu akan menguraikan sedikit alkohol menjadi
gula invert yang memberikan sedikit rasa manis.
IX. Kesimpulan
? Wyne
merupakan hasil fermentasi yang didapat dari buah-buahan dengan jalan
merombak struktur glukosa menjadi alkohol dengan bantuan bakteri saccaromyces cereveceae.
? Wyne
mempunyai rasas dan ciri khas seperti minuman yang beraroma alkohol
dengan ciri, cairan tak berwarnah (jernih), rasa masam dan pahit yang
agak menusuk lidah (rasanya tajam).
No comments:
Post a Comment