Landasan Teori
Berdasarkan buku yang kami jadikan referensi untuk menunjang kegiatan praktikum kami. Beberapa adalah beberapa materi yang dapat kami jadikan acuan untuk mendukung penulisan laporan kami.
1. Pengertian sifat koligatif larutan
Sifat kologatif larutan adalah sifat-sifat larutan yang tidak tergantung pada jenis zat terlarutnya.
Sifat koligatif larutan dibagi menjadi 4 macam yaitu:
a. Penurunnan tekanan uap
b. Kenaikan titik didih
c. Penurunan titik didih larutan
d. Tekanan osmotic larutan
Dalam laporan ini, kami akan membahas mengenai “penurunan titik beku larutan”
2. Penurunan tekanan uap larutan
Titik beku adalah suhu ketika tekanan uap larutan sama dengan tekanan uap terlarut murni. Secara sistematis, hubungan antara titik beku pelarut murni dan titik bekularutan dapat dinyatakan sebagai berikut:
∆Tf = titik beku pelarut – titik beku larutan
Sedangkan penurunan titik beku sebanding dengan kemolaran larutan yaitu:
∆Tf = kf . m
Dimana : ∆Tf = penurunnan titik beku
Kf = tetapan penurunnan titik didih
m = molaritas larutan
C. Tujuan
Adapaun tujuan kami melakukan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh zat terlarut terhadap titik didih larutan.
1
D. Alat dan Bahan
1. Tabung reaksi 5. Thermometer (-10⁰C - 50⁰C)
2. Aquades 6. Garam dapur (NaCl)
3. Gelas kimia 400 mL 7. Spatula
4. Larutan glukosa 0,1 m dan 0,5 m 8. Es batu
E. Cara Kerja
1. Masukan potongan-potongan kecil es batu ke dalam gelas kimia hingga ¾ tinggi gelas kimia. Kemudian tambahkan 10 sendok teh garam dapur. Campur es batu dan garam dapur tersebut. Campuran ini kita sebut campuran pendingin.
2. Isilah tabung reaksi dengan aquades hingga setinggi 2-3 cm.
3. Masukan tabung reaksi tersebut ke dalam campuran pendingin tadi. Ukur suhu aquades dengan thermometer sambil sesekali diaduk hingga aquades tersebut membeku.
4. Setelah suhu tidak turun lagi, angkat tabung reaksi dari campuran pendingin.
5. Ukur kembali suhu aquades yang telah membeku setiap 15 detik hingga mencair lagi. Tulis hasil pengamatan dalam bentuk tabel.
6. Ulangi langkah 2 sampai 5 di atas untuk larutan glukosa 0,1 m dan 0.5 m serta pada larutan NaCl 0,1 m dan 0,5 m.
2
BAB II
ISI
A. Hasil Pengamatan
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan. Berikut hasil pengamatan kami sajikan dalam bentuk tabel berikut:
No.
|
Larutan
|
Titik Beku (⁰C)
|
1.
|
Aquades
|
-1
|
2.
|
Glukosa 0,1 m
|
-2
|
3.
|
Glukosa 0,5 m
|
-5
|
4.
|
NaCl 0,1 m
|
-2
|
5.
|
NaCl 0,5 m
|
-3
|
B. Penjelasan
1. Titik beku larutan lebih tinggi dibangingakan titik beku pelarut karena adanya partikel – partikel zat terlarut di antara molekul – molekul pelarut yang akan mengurangi kemampuan molekul – molekul pelarut berubah dari fase cair ke fase padat.
2. Pengaruh kemolalan NaCl terhadap:
a. Titik beku larutan
Semakin rendah kemolalan NaCl maka akan semakin tinggi titik beku larutan sebaliknya semakin tinggi kemolalan NaCl maka akan semakin rendah titik beku larutan.
b. Penurunnan titik beku larutan
Apabila kemolalan NaCl rendah maka akan semakin tinggi tingkat penurunnan titik beku larutan dan juga sebaliknya.
3. Pengaruh kemolalan glukosa terhadap:
a. Titik beku larutan
Semakin tinggi kemolalan glukosa maka akan semakin rendah titik bekunya dan sebaliknya jika kemolalan glukosa semakin rendah maka titik beku larutan semakin tinggi.
b. Penurunnan titik beku larutan
Semakin tinggi kemolalan glukosa maka akan semakin besar perbedaan penurunnan titik beku larutan karena kemolalan sebanding dengan penurunnan titik beku.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat larutan yang tidak tergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya tergantung pada jenis zat terlarutnya. Titik beku adalah suhu ketika tekanan uap larutan sma dengan tekanan uap pelarut murni. Jadi kemolalan suatu zat sangat berpengaruh terhadap titik beku larutan dan penurunnan titik beku larutan.
No comments:
Post a Comment