Thursday, November 7, 2013

HEMASITOMETER | METODE PERHITUNGAN MIKROBIOLOGI

Penentuan konsentrasi sel penting untuk mikrobiologi, biakan sel, dan banyak aplikasi yang membutuhkan penggunaan dari larutan sel. Seringkali densitas sel dari suatu larutan dapat ditentukan secara spektrofotometrik. Namun bentuk penentuan seperti itu tidak dapat menentukan viabilitas sel dan jenis sel.
Suatu alat untuk penghitungan sel disebut ruang hitung. Jenis ruang hitung yang paling umum dikenal disebut hemasitometer karena mulanya didesain untuk penghitungan sel darah (Gambar I.1 dan Gambar I.2).(Anonim, 2001)Hemasitometer adalah suatu ruang kaca dengan sisi yang menjulang dan kaca penutup yang akan menahan cairan tepat 0.1 mm dari atas lantai ruang kaca. Ruang hitung memiliki total luas permukaan 9 mm2. Gambar di bahwa ini menunjukkan dimensi dari suatu hemasitometer.



Penghitungan konsentrasi sel pada hemasitometer didasarkan pada volume di bawah kaca penutup. Satu kotak besar (W dalam Gambar I.4) memiliki volume 0,0001 ml (panjang x lebar x tinggi = 0,1 cm x 0,1 cm x 0,01 cm = 0,0001 cm3 = 0,0001 ml). Hemasitometer diisi oleh gaya kapiler. Satu tetes dari larutan campuran sel yang terlarut dengan baik dipipet pada ujung tepi dari hemasitometer dan kemudian perlahan-lahan dibuang kelebihannya supaya cairan tertarik masuk ke dalam ruang oleh gaya kapiler.Pewarnaan sel seringkali membantu visualisasi dan penghitungan, baik campuran sel dengan volume trypan blue (0,4% (w/v) trypan blue dalam PBS) yang setara untuk menentukan penghitungan sel hidup atau mati (sel mati berwarna biru) atau membunuh sel dengan 10% formalin dan kemudian mewarnai dengan trypan blue atau pewarna lain (untuk meningkatkan visualisasi dari semua sel).Terdapat dua metode sederhana seperti yang digambarkan untuk penghitungan sel berdasarkan pada luas permukaan dari hemasitometer yang digunakan untuk menentukan jumlah sel. Pemilihan metode bergantung pada konsentrasi sel dan keakuratan prosedur bergantung pada jumlah sel yang terhitung. Ketika konsentrasi sel rendah, harus dihitung lebih banyak kotak.v  Metode ADihitung jumlah sel pada 4 kotak luar (kotak sebelah kiri pada Gambar I.4)Kosentrasi sel dihitung sebagai berikut :Konsentrasi sel per mililiter = Total sel terhitung dalam 4 kotak x 2500 x faktor pengenceranv  Metode BDiperkirakan konsentrasi sel dengan menghitung 5 kotak dalam kotak besar tengah (kotak sebelah kanan pada Gambar I.4).Konsentrasi sel per mililiter = Total sel terhitung dalam 5 kotak x 50,000 x faktor pengenceran

Contoh di bawah ini menunjukkan garis merah di mana sel pada garis akan dihitung. Jika titik merah adalah sel, maka pada gambar di bawahterdapat 3 sel pada bagian atas tengah kotak besar.
Semua dari 25 kotak besar dapat dihitung, atau suatu pola penghitungan dengan menggunakan jumlah kotak yang lebih sedikit dapat digunakan sepeti pada gambar di bawah.


Ada berbagai macam jenis hemasitometer yang biasa digunakan sebagai ruang hitung mikroorganisme. 9 tipe hemasitometer/ hemositometer tersebut antara lain :
  1. Neubauer
  2. Luas keseluruhan areanya ialah 9 mm2 dengan kedalaman 0,1 mm. Terdiri dari 9 kotak utama yang masing-masing luasnya 1 mm2. Kotak utama yang berada di tengah digunakan untuk perhitungan. Kotak utama ini terbagi lagi menjadi 16 kotak besar dan setiap kotak besar dibagi lagi menjadi 16 kotak-kotak kecil dengan ukuran 0,05 mm x 0,05 mm. Sedangkan 8 kotak utama lainnya hanya terbagi menjadi 16 kotak besar saja.
    Gambar Hemasitometer Tipe Neubauer
  3. Neubauer Improved

  4. Luas keseluruhan areanya ialah 9 mm2 dengan kedalaman 0,1 mm. Terdiri dari 9 kotak utama yang masing-masing luasnya 1 mm2. Kotak utama yang berada di tengah digunakan untuk perhitungan. Kotak utama ini terbagi lagi menjadi 25 kotak besar dan setiap kotak besar dibagi lagi menjadi 16 kotak-kotak kecil dengan ukuran 0,05 mm x 0,05 mm. Sedangkan 8 kotak utama lainnya terbagi menjadi 16 kotak besar saja.
    Gambar Hemasitometer Tipe Neubauer Improved
  5. Neubauer Improved Bright-line
  6. Pada dasarnya jenis hemasitometer ini sama dengan jenis Neubauer Improved. Demikian juga dengan cara atau aturan perhitungannya. Yang membedakan kedua jenis ini ialah tampilan pada saat diamati dengan mikroskop. Pada jenis Bright-line ini area perhitungan tampak gelap, sangat tipis dan semi transparan (dilapisi Rhodium), sedangkan garis-garis pembatasnya akan tampak menyala. Tampilan dengan kekontrasan yang sangat mencolok ini akan meningkatkan keakuratan dalam perhitungan. Tetapi, kekurangan dari jenis ini ialah lebih sensitif dalam pembersihan dan perawatannya. Lapisan rhodium sangat mudah rusak atau terhapus pada saat pembersihan sehingga untuk pembersihannya membutuhkan ketelitian ekstra.
    Gambar Hemasitometer Tipe Neubauer Improved Bright-Line
  7. Buerker
  8. Luas keseluruhan areanya ialah 9,3 mm2 dengan kedalaman 0,1 mm. Terdiri dari 9 kotak utama yang masing-masing luasnya 1 mm2. Kotak utama ini terbagi lagi menjadi 16 kotak besar dan setiap kotak besar dibagi lagi menjadi 16 kotak-kotak kecil dengan ukuran 0,05 mm x 0,05 mm.
    Gambar Hemasitometer Tipe Buerker
  9. Tuerk
  10. Luas keseluruhan areanya ialah 9 mm2 dengan kedalaman 0,1 mm. Terdiri dari 9 kotak utama yang masing-masing luasnya 1 mm2. Kotak utama yang berada di tengah digunakan untuk perhitungan. Kotak utama ini terbagi lagi menjadi 25 kotak besar dan setiap kotak besar dibagi lagi menjadi 16 kotak-kotak kecil dengan ukuran 0,05 mm x 0,05 mm. Sedangkan 8 kotak utama lainnya hanya terbagi menjadi 16 kotak besar saja. Dilihat dari pembagian kotaknya, jenis ini hampir sama dengan jenis Neubauer Improved. Yang membedakan kedua jenis ini ialah adanya garis ganda yang membatasi semua kotak-kotak besar yang ada dalam area perhitungan
    Gambar Hemasitometer Tipe Tuerk
  11. Thoma
  12. Luas keseluruhan areanya ialah 1,21 mm2 dengan kedalaman 0,1 mm. Hanya terdiri dari satu kotak utama yang berada di tengah digunakan untuk perhitungan. Kotak utama ini terbagi lagi menjadi 16 kotak besar dan setiap kotak besar dibagi lagi menjadi 16 kotak-kotak kecil dengan ukuran 0,05 mm x 0,05 mm. Sedangkan area di bagian atas, bawah, kanan dan kiri dari kotak utama hanya terdiri dari garis lurus yang merupakan lanjutan dari garis-garis lurus pada kotak utama.


  13. Thoma Neu
  14. Luas keseluruhan areanya ialah 1,21 mm2 dengan kedalaman 0,1 mm. Hanya terdiri dari satu kotak utama yang berada di tengah digunakan untuk perhitungan. Kotak utama ini terbagi lagi menjadi 16 kotak besar dan setiap kotak besar dibagi lagi menjadi 16 kotak-kotak kecil dengan ukuran 0,05 mm x 0,05 mm. Sedangkan area di bagian atas, bawah, kanan dan kiri dari kotak utama hanya terdiri dari garis lurus yang merupakan lanjutan dari garis-garis lurus pada kotak utama. Pada dasarnya jenis ini sama dengan jenis terdahulunya (Thoma), yang membedakan kedua jenis ini ialah tidak adanya garis bertumpuk 3 yang menjadi pembatas kotak-kotak besar pada kotak utama.
    Gambar Hemasitometer Tipe Thoma Neu:
  15. Nageotte
  16. Luas keseluruhan areanya ialah 100 mm2 dengan kedalaman 0,5 mm. Kedalaman area perhitungan untuk jenis ini dapat divariasi menjadi 0,25 mm atau 1 mm, hanya saja variasi kedalaman ini dapat dilakukan dengan pemesanan khusus pada pabrik produsennya. Terbagi menjadi 40 area berbentuk persegi panjang dengan ukuran 10 x 0,25 mm dan pada bagian tengah dari area perhitungan ditandai dengan garis ganda.
    Gambar Hemasitometer Tipe Nageotte
  17. Fuchs-Rosenthal
  18. Luas keseluruhan areanya ialah 16 mm2 dengan kedalaman 0,2 mm. Terdiri dari 16 kotak besar yang berukuran 1 mm2, yang masing-masing terbagi lagi menjadi 16 kotak kecil dengan ukuran 0,25 x 0,25 mm. Antara kotak-kotak besar dibatasi dengan garis tebal, sedangkan kotak-kotak kecil dibatasi dengan garis yang lebih tipis. 
    Gambar Hemasitometer Tipe Fuchs-Rosenthal

(Sumber :http://www.scribd.com/doc/41015759/Hemositometer)
Daftar Pustaka :
Anonim, 2001, Methods Microscopy, http://www.ruf.rice.edu/~bioslabs/methods/ microscopy/_cellcounting.html. Tanggal akses: 5 November 2011.
Anonim. Hemositometer. http://www.scribd.com/doc/41015759/Hemositometer. Tanggal akses: 5 November 2011.
Hansen, 2003, Hemacytometerhttp://www.animal.ufl.edu/hansen/protocols/ hemacytometer.htmTanggal akses: 5 November 2011.
Todar, K., 2003, Hemacytometer,http://arbl.cvmbs.colostate.edu/hbooks/pathphys/ reprod/ semeneval/hemacytometer.htmlTanggal akses: 5 November 2011.


No comments:

Post a Comment