Mungkin ini salah satu entrian ku yang tidak sama dengan judul blog
yang membahas tentang kimiaa
tapi untuk me-refresh kembali semangat kita
mari kita simak catatan dibawah ini semoga bermanfaat_untuk lihat catatan lain nya silahkan kunjungi Fb saya di alex sie aesculapius atau klik link https://www.facebook.com/alex.aesculapius?sk=notes
terima kasih
PERBINCANGAN AYAH DAN ANAK
Seorang anak bertanya kpd
ayahnya : "Ayah temanku membiarkan nyamuk menggigit tangannya sampai
kenyang agar nyamuk itu tdk menggigit anaknya. Apakah Ayah juga akan
melakukan hal yang sama?".
Sang Ayah tertawa "Tidak nak, ayah akan memasangkan kelambu agar nyamuk tidak dapat menggigit siapapun".
"Oh
iya, aku juga membaca tentang seorang Ayah yang rela tidak makan supaya
anak-anaknya bisa makan kenyang. Apakah Ayah akan melakukan hal yang
sama?", si anak kembali bertanya.
Dgn tegas Ayahnya menjawab "Ayah akan bekerja keras agar kita semua dapat makan kenyang."
Sang anak tersenyum...dan berkata"Terimakasih..Aku bisa selalu bersandar padamu Ayah.."
Sambil
memeluk dan mengusap rambut sang anak, si Ayah berkata "Tidak Nak..!!
Tapi aku akan mengajarmu untuk berdiri kokoh diatas kakimu sendiri, agar
kau tidak jatuh tersungkur ketika aku harus pergi meninggalkanmu".
Ibu, Kau Adalah Pemilik Senyum Terindah Di Dunia
Sudah enam tahun, mungkin lebih
Tak banyak obrolan yang dilakukan..
Jangankan sebuah obrolan hangat, ungkapan beberapa patah kata saja selalu aku lewatkan
Selain kesempatan itu memang jarang terjadi, kadang aku sendiri yang menyia-nyiakannya
Dan hanya sejumput kata maaf yang akhirnya bisa terangkai, bahkan tak terucap dan berakhir ironis.
Sebut saja aku pengecut!
Yang tak punya keberanian mengungkapkan kata-kata indah itu kepadamu..
Bukan karena aku mendendammu…ini semua, karena aku merasa sangat malu.
Malu karena pernah melakukan keegoisan yang mungkin melukai hatimu
Malu karena tak sedikitpun mengerti apa yang mungkin memang terbaik untukmu
Aku malu, karena keegoisanku sendiri
Sebut saja aku seorang pengiri
Iri ketika melihat semua orang dapat bermanja dalam pelukan yang hangat akan kasih sayang
Iri ketika banyak yang dapat mereka lakukan bersama, mengisi hari dengan tawa canda yang nikmat
Iri ketika……mereka mampu mengungkapkan rasa cinta
Kepadamu…. IBU
Aku tak tahu apakah aku masih punya banyak waktu untuk melakukan banyak hal bersamamu
Untaian kata ini mungkin belum pernah aku ungkapkan..
Tapi Bu,
Namamu selalu ada disetiap shalat dan doaku
Wajahmu selalu ada dan tersenyum kepadaku
Dan aku tahu..engkau lah pemilik senyum terindah itu
Aku Sayang Ibu..
Sudah enam tahun, mungkin lebih
Tak banyak obrolan yang dilakukan..
Jangankan sebuah obrolan hangat, ungkapan beberapa patah kata saja selalu aku lewatkan
Selain kesempatan itu memang jarang terjadi, kadang aku sendiri yang menyia-nyiakannya
Dan hanya sejumput kata maaf yang akhirnya bisa terangkai, bahkan tak terucap dan berakhir ironis.
Sebut saja aku pengecut!
Yang tak punya keberanian mengungkapkan kata-kata indah itu kepadamu..
Bukan karena aku mendendammu…ini semua, karena aku merasa sangat malu.
Malu karena pernah melakukan keegoisan yang mungkin melukai hatimu
Malu karena tak sedikitpun mengerti apa yang mungkin memang terbaik untukmu
Aku malu, karena keegoisanku sendiri
Sebut saja aku seorang pengiri
Iri ketika melihat semua orang dapat bermanja dalam pelukan yang hangat akan kasih sayang
Iri ketika banyak yang dapat mereka lakukan bersama, mengisi hari dengan tawa canda yang nikmat
Iri ketika……mereka mampu mengungkapkan rasa cinta
Kepadamu…. IBU
Aku tak tahu apakah aku masih punya banyak waktu untuk melakukan banyak hal bersamamu
Untaian kata ini mungkin belum pernah aku ungkapkan..
Tapi Bu,
Namamu selalu ada disetiap shalat dan doaku
Wajahmu selalu ada dan tersenyum kepadaku
Dan aku tahu..engkau lah pemilik senyum terindah itu
Aku Sayang Ibu..
No comments:
Post a Comment