Tujuan :
Mampu
membuat media dasar untuk biakan mikroorganisme.
A.
LANDASAN
TEORI
Pembiakan sel memerlukan suatu
media sebagai tempat hidupnya yang disebut dengan medium kultur dan media
biakan (Tortora, 2001). Suatu medium kultur yang baik harus memiliki komposisi
yang lengkap antara lain harus berisi zat hara serta memiliki kondisi
lingkungan yang mendukung dan sesuai kondisi in vivo sel yang akan dikultur.
Pembuatan media kultur sel didasarkan pada fungsi, komposisi media, dan
konsistensinya sehingga dalam kultur yang dilakukan sel dapat tumbuh dengan
baik dan sesuai dengan yang diharapkan. (http://www.cyber-biology.blogspot.com/diakses
20012/11/11).
Media berfungsi untuk menumbuhkan
mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat – sifat fisiologis dan
perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses pembuatannya harus
disterilisasi dan menerapka metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media.
( Sumarsih, S. 2003)
Bahan-bahan media pertumbuhan
1. Bahan dasar
·
Air (H2O)
sebagai pelarut
·
Agar (dari
rumput laut), bukan sebagai makanan bakteri karena agar sulit didegradasi
oleh mikroorganisme.
·
Gelatin juga
memiliki fungsi yang sama seperti agar. Gelatin adalah polimer asam amino yang
diproduksi dari kolagen.
·
Silica gel,
yaitu bahan yang mengandung natrium silikat. Fungsinya juga sebagai pemadat
media.
2.
Nutrisi atau zat makanan
Media harus mengandung
unsur-unsur yang diperlukan untuk metabolisme sel yaitu berupa unsur makro
seperti C, H, O, N, P; unsur mikro seperti Fe, Mg dan unsur pelikan/trace
element.
Sumber karbon dan energi yang
dapat diperoleh berupa senyawa organic atau anorganik sesuai dengan sifat
mikrobanya.
Sumber nitrogen mencakup asam amino, protein atau senyawa bernitrogen
lain. Beberapa mikroba dapat menggunakan sumber N anorganik seperti urea, Vitamin-vitamin.
3. Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan media
Agar, agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula atau bubuk dan
terbuat dari beberapa jenis rumput laut. Kegunaannya adalah sebagai pemadat
(gelling), pertama kali digunakan oleh Fraw & Walther Hesse untuk membuat
media. Jika dicampur dengan air dingin, agar tidak akan larut. Untuk
melarutkannya harus dsimasak dengan air. Untuk diingat : pencairan dan
pemadatan agar berkali-kali atau sterilisasi yang terlalu lama dapat menurunkan
kekuatan agar, terutama pada pH asam
Peptone adalah produk
hidrolisis protein hewani atau nabati seperti otot, liver, darah, susu, casein,
lactalbumin, gelatin dan kedelai.
Meat extract. Meat extract
mengandung basa organik terbuat dari otak, limpa, plasenta dan daging sapi.
Yeast extract.
Yeast extract terbuat dari ragi pengembang roti atau pembuat alcohol. Yeast
extract mengandung asam amino yang lengkap & vitamin (B complex).
Karbohidrat ditambahkan untuk memperkaya pembentukan asam amino dan gas dari karbohidrat. (http://limmaeducation.blogspot.com/2010/12/laporan-media-pertumbuhan-mikroba.html/diakses/2012/11/11)
Nutrient agar (NA) adalah medium umum
untuk uji air dan produk dairy. Natrium agar (NA) juga digunakan untuk
pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian
mikroorganisme heterotrof. Media ini
merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton dan agar. NA
merupakan salah satu media sederhana yang umum digunakan dalam prosedur
bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa
stok kultur , untuk pertumbuhan sampai pada uji bakteri dan untuk mengisolasi
organism dalam kultur murni. (dunia-mikro.blogspot.com/2008/08/media.html)
Supaya mikroba dapat tumbuh baik dalam
suatu media, maka medium tersebut harus memenuhi syarat-syarat antara lain :
a. Harus
mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba.
b. Harus
mempunyai tekanan asmosa, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan
kebutuhan mikroba yang ditimbulkan.
c. Harus
mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba.
d. Harus
berada dalam keadaan steril sebelum digunakan, agar mikroba yang diinginkan
dapat tumbuh baik. (Sutedjo,1996)
Medium dapat diklasifikasikan berdasar
atas susunan kimia, konsistensi dan fungsinya. Kalsifikasi medium berdasarkan
susunan kimianya, yakni medium organic, yaitu medium yang tersusun dari
bahan-bahan organic, medium anorganik yaitu medium yang tersusun dari
bahan-bahan anorganik, medium sintetik yaitu medium yang susunan kimiawinya
dapat diketahui dengan pasti, dan medium non-sintetik yaitu medium yang susunan
kimiawinya dapat diketahui dengan pasti. (Anonym.
2011)
Bahan yang diinokulasikan pada medium
disebut inokulum. Dengan menginokulasi medium agar nutrient dengan metode cawan
gores atau metode cawan tuang, sel-sel mikroba itu akan terpisah
sendiri-sendiri. Jika dua sel pada inokulum asal terlalu berdekatan letaknya
pada medium agar, maka koloni yang terbentuk dari masing-masing sel dapat
bercampur dengan sesamanya , atau paling tidak bersentuhan, jadi masa sel dapat
diamati dalam medium agar, bukanlah suatu biakan yang murni. (Pelczar,2008)
B.
ALAT
DAN BAHAN
ALAT
|
BAHAN
|
Neraca
timbangan
|
Medium
NA 2.8 gram
|
Tabung
Reaksi
|
Aquades
100 ml
|
Labu
Erlenmeyer
|
Alcohol 70%
|
Rak
Tabung
|
|
Batang
Pengaduk
|
|
Gelas
ukur
|
|
C.
PROSEDUR
KERJA
Masukkan medium NA
kedalam aquades, aduk dan panaskan
sampai mendidih dan homogen.
Masukkan kedalam tabung
reaksi atau labu Erlenmeyer 5 mL.
Sterilkan tabung reaksi
atau labu Erlenmeyer dengan menggunakan autoclave.
Medium siap digunakan .
D.
HASIL
PENGAMATAN
No.
|
Perlakuan
|
Gambar
/ Hasil
|
|
1.
|
Pemasukan
medium NA ke dalam akuades, diaduk, dipanaskan. Warna sebelum pengadukan
yaitu keruh.
|
|
|
2.
|
Pemasukan medium NA ke tabung reaksi
atau labu Erlenmeyer. Untuk medium NA di tabung reaksi, posisinya
dimiringkan. Warna setelah pengadukan yaitu kuning kecokelatan.
a.
NA ditabung Reaksi
b.
NA ditabung Erlenmeyer
|
|
|
3.
|
Labu Erlenmeyer dan tabung reaksi
terisi medium NA dan di sterilkan kembali.
a.
NA dilabu Erlenmeyer siap untuk
disterilkan
b.
NA ditabung reaksi
|
|
|
4.
|
Medium NA setelah 4 hari
|
Tidak terlihat tumbuh Jamur.
|
PEMBAHASAN
Media
adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara (nutrient) yang
berguna untuk membiakkan mikroba. Dengan menggunakan bermacam-macam media dapat
dilakukan isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis dan
perhitungan juimlah mikroba. (schlegel,1994).
Bahan yang diinokulasikan pada medium disebut inokulum.
Dengan menginokulasi medium agar nutrien (nutrient
agar) dengan metode cawan gores atau dengan metode cawan tuang, sel-sel
mikroba itu akan terpisah sendiri-sendiri. Jika dua sel pada inokulum asal
terlalu berdekatan letaknya pada medium agar, maka koloni yang terbentuk dari
masing-masing sel dapat bercampur dengan sesamanya, atau paling tidak
bersentuhan, jadi massa sel dapat diamati dala medium agar, bukanlah suatu
biakan yang murni (Pelczar 2008: 86).
Dari Praktikum, hasil pembuatan media
pertumbuhan mikroba NA yang dilakukan, mulai dari pemanasan medium NA dengan
akuades, kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi atau ke dalam labu
Erlenmeyer, kemudian disterilkan, dan
disimpan sampai media siap dibiakan.
Medium yang telah disterilkan, tidak
terdapat mikroba dan tidak terjadi perubahan fisik seperti perubahan warna,
tidak berbau, tidak terlihat permukaan medium yang tidak ditumbuhi oleh koloni
mikroba. Hal ini menunjukkan bahwa medium yang telah disterilisasi tidak
terjadi kontaminasi mikroba.
Hasil akhir dari praktikum yang telah
dilakukan yaitu setelah medium NA di
diamkan di kulkas selama 4 hari dan dilihat kembali ternyata hasilnya tidak
terlihat tumbuh jamur, NA nya membeku sempurna, tidak ada penggumpalan. Hal ini
menunjukkan pembuatan medium NA yang dilakukan berhasil.
KESIMPULAN
Dari praktikum pada Media Pertumbuhan Mikroba dapat
disimpulkan bahwa :
·
Fungsi
medium (NA) berdasarkan susunan kimianya merupakan medium non sintetik atau
semi ilmiah, berdasarkan konsistennya merupakan medium padat, untuk menumbuhkan
bakteri.
·
Medium NA digunakan untuk menumbuhkan
bakteri.
·
Macam-macam media yang dapat digunakan
yaitu media datar/cawan petri, media tegak, dan media agar miring.
·
Medium yang telah disterilkan tidak
ditumbuhi oleh mikroba karena kontaminan telah hilang setelah sterilisasi.
·
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan bakteri yaitu faktor lingkungan dan faktor suhu serta nutrisi di
dalam medium.
·
Teknik sterilisasi dapat dilakukan
dengan tekanan uap tinggi menggunakan autoclave sehingga alat dan media steril.
·
Komposisi media bahan sangat penting
dalam memenuhi kebutuhan nutrisi sterilisasi dilakukan bakteri demi
mengoptimalkan pertumbuhannya, yang mana tiap-tiap komposisi harus setimbang
jumlahnya.
·
Pada
medium yang telah disterilkan, tidak terdapat mikroba dan tidak terjadi
perubahan fisik seperti perubahan warna, tidak berbau, tidak terlihat permukaan
medium yang tidak ditumbuhi oleh koloni mikroba. Hal ini menunjukkan bahwa
medium yang telah disterilisasi tidak terjadi kontaminasi mikroba.
E.
PERTANYAAN
DAN JAWABAN
1.
Apa
yang terkandung dalam media NA ?
Jawab:
dalam NA terkandung suatu campuran yang terdiri dari bahan organic kompleks
yang dipadatkan, serta mengandung karbohidrat yang berupa galaktan dengan
takaran NA nya adalah 2,8 gram.
2. Mengapa
menggunakan medium NA ?
Jawab
: nutrient agar atau NA suatu medium yang berbentuk padat, yang merupakan
perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia, NA dibuat dari
campuran ekstrak daging dan pepton dengan menggunakan agar sebagai pemadat.
Dalam hal ini agar digunakan sebagai pemadat, karena sifatnya yang mudah
membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa galaktan sehingga tidak mudah
diuraikan oleh mikroorganisme. Dalam hal ini ekstrak beef dan pepton digunakan
sebagai bahan dasar karena merupakan sumber protein, nitrogen, vitamin serta
karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan
berkembang. Medium NA merupakan medium yang berwarna coklat muda yang memiliki
bentuk yang padat dimana medium ini berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan
sebagai medium untuk menumbuhkan bakteri.
3. Bagaimana
mengetahui jika medium NA yang kita buat berhasil dan bias digunakan untuk
pertumbuhan mikroba ?
Jawab
: tidak tumbuh jamur pada medium NA nya menandakan bahwa percobaan berhasil.
4. Hal
– hal apa saja yang perlu diperhatikan dalm pembuatan medium biakan ?
Jawab
: hal-hal yang harus diperhatikan adalah
·
Media harus mengandung zat hara makanan
yang dperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan organisme.
·
Media harus mempunyai tekanan osmosa,
tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroorganisme.
·
Media harus dalam keadaan steril sebelum
ditanami mikroorganisme yang dimaksud, jadi tidak ditumbuhi oleh mikroorganisme
lain yang tidak diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
·
Anonima
. 2011. Pembuatan Media Mikroorganisme. http://wikipedia.org/wiki/media-mikroorganisme. Diakses pada
tanggal 11 November 2012.
·
Anonimb.
2011. Pembuatan Media. http://biologiAsik.blogspot.com.
Diakses pada tanggal 11 November 2012.
·
Pelczar,
M & Chan. 2008. Dasar-dasar
Mikrobiologi. Jakarta: Universitas Indonesia.
·
Schlegel G. Hans. 1994. Mikrobiologi Umum
Edisi 6. Yogyakarta: Gadjah Mada, University Press.
·
Subandi, M.
2009. Dasar-Dasar Mikrobiologi.
Bandung: UIN SGD Press.
·
Sumarsih,
S. 2003. Mikrobiologi Dasar.
Yogyakarta: UPN Veteran.
·
dunia-mikro.blogspot.com/2008/08/media.html
·
http://limmaeducation.blogspot.com/2010/12/laporan-media-pertumbuhan-mikroba.html/diakses/2012/11/11.
·
http://itatrie.blogspot.com/2012/10/laporan-mikrobiologi-media-pertumbuhan.html
No comments:
Post a Comment