Tuesday, October 1, 2013

LAPORAN PERKEMBANG BIAKAN MIKROORGANISME DENGAN NUTRIEN AGAR (NA)

Tujuan :
Mampu membuat media dasar untuk biakan mikroorganisme.
A.    LANDASAN TEORI
Pembiakan sel memerlukan suatu media sebagai tempat hidupnya yang disebut dengan medium kultur dan media biakan (Tortora, 2001). Suatu medium kultur yang baik harus memiliki komposisi yang lengkap antara lain harus berisi zat hara serta memiliki kondisi lingkungan yang mendukung dan sesuai kondisi in vivo sel yang akan dikultur. Pembuatan media kultur sel didasarkan pada fungsi, komposisi media, dan konsistensinya sehingga dalam kultur yang dilakukan sel dapat tumbuh dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. (http://www.cyber-biology.blogspot.com/diakses 20012/11/11).
Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat – sifat fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapka metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media. ( Sumarsih, S. 2003)
Bahan-bahan media pertumbuhan
1.      Bahan dasar
·         Air (H2O) sebagai pelarut
·         Agar (dari rumput laut), bukan sebagai makanan bakteri karena agar sulit  didegradasi oleh mikroorganisme.
·         Gelatin juga memiliki fungsi yang sama seperti agar. Gelatin adalah polimer asam amino yang diproduksi dari kolagen.
·         Silica gel, yaitu bahan yang mengandung natrium silikat. Fungsinya juga sebagai pemadat media.
2.            Nutrisi atau zat makanan
Media harus mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk metabolisme sel yaitu berupa unsur makro seperti C, H, O, N, P; unsur mikro seperti Fe, Mg dan unsur pelikan/trace element.
Sumber karbon dan energi yang dapat diperoleh berupa senyawa organic atau anorganik sesuai dengan sifat mikrobanya.
Sumber nitrogen mencakup asam amino, protein atau senyawa bernitrogen lain. Beberapa mikroba dapat menggunakan sumber N anorganik seperti urea, Vitamin-vitamin.
3.      Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan media
Agar, agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula atau bubuk dan terbuat dari beberapa jenis rumput laut. Kegunaannya adalah sebagai pemadat (gelling), pertama kali digunakan oleh Fraw & Walther Hesse untuk membuat media. Jika dicampur dengan air dingin, agar tidak akan larut. Untuk melarutkannya harus dsimasak dengan air. Untuk diingat : pencairan dan pemadatan agar berkali-kali atau sterilisasi yang terlalu lama dapat menurunkan kekuatan agar, terutama pada pH asam
Peptone adalah produk hidrolisis protein hewani atau nabati seperti otot, liver, darah, susu, casein, lactalbumin, gelatin dan kedelai.
Meat extract. Meat extract mengandung basa organik terbuat dari otak, limpa, plasenta dan daging sapi.
Yeast extract. Yeast extract terbuat dari ragi pengembang roti atau pembuat alcohol. Yeast extract mengandung asam amino yang lengkap & vitamin (B complex).
Karbohidrat ditambahkan untuk memperkaya pembentukan asam amino dan gas dari karbohidrat. (http://limmaeducation.blogspot.com/2010/12/laporan-media-pertumbuhan-mikroba.html/diakses/2012/11/11)
Nutrient agar (NA) adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. Natrium agar (NA) juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof.  Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton dan agar. NA merupakan salah satu media sederhana yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur , untuk pertumbuhan sampai pada uji bakteri dan untuk mengisolasi organism dalam kultur murni. (dunia-mikro.blogspot.com/2008/08/media.html)
Supaya mikroba dapat tumbuh baik dalam suatu media, maka medium tersebut harus memenuhi syarat-syarat antara lain :
a.       Harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba.
b.      Harus mempunyai tekanan asmosa, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang ditimbulkan.
c.       Harus mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba.
d.      Harus berada dalam keadaan steril sebelum digunakan, agar mikroba yang diinginkan dapat tumbuh baik. (Sutedjo,1996)
Medium dapat diklasifikasikan berdasar atas susunan kimia, konsistensi dan fungsinya. Kalsifikasi medium berdasarkan susunan kimianya, yakni medium organic, yaitu medium yang tersusun dari bahan-bahan organic, medium anorganik yaitu medium yang tersusun dari bahan-bahan anorganik, medium sintetik yaitu medium yang susunan kimiawinya dapat diketahui dengan pasti, dan medium non-sintetik yaitu medium yang susunan kimiawinya dapat diketahui dengan pasti. (Anonym. 2011)
Bahan yang diinokulasikan pada medium disebut inokulum. Dengan menginokulasi medium agar nutrient dengan metode cawan gores atau metode cawan tuang, sel-sel mikroba itu akan terpisah sendiri-sendiri. Jika dua sel pada inokulum asal terlalu berdekatan letaknya pada medium agar, maka koloni yang terbentuk dari masing-masing sel dapat bercampur dengan sesamanya , atau paling tidak bersentuhan, jadi masa sel dapat diamati dalam medium agar, bukanlah suatu biakan yang murni. (Pelczar,2008)
B.     ALAT DAN BAHAN
ALAT
BAHAN
Neraca timbangan
Medium NA 2.8 gram
Tabung Reaksi
Aquades 100 ml
Labu Erlenmeyer
Alcohol  70%
Rak Tabung
Batang Pengaduk
Gelas ukur
C.    PROSEDUR KERJA
Masukkan medium NA kedalam aquades, aduk  dan panaskan sampai mendidih dan homogen.
Masukkan kedalam tabung reaksi atau labu Erlenmeyer  5 mL.
Sterilkan tabung reaksi atau labu Erlenmeyer dengan menggunakan autoclave.
Medium siap digunakan .
D.    HASIL PENGAMATAN
No.
Perlakuan
Gambar / Hasil
1.
Pemasukan medium NA ke dalam akuades, diaduk, dipanaskan. Warna sebelum pengadukan yaitu keruh.
2.
Pemasukan medium NA ke tabung reaksi atau labu Erlenmeyer. Untuk medium NA di tabung reaksi, posisinya dimiringkan. Warna setelah pengadukan yaitu kuning kecokelatan.
a.       NA ditabung Reaksi
b.      NA ditabung Erlenmeyer
3.
Labu Erlenmeyer dan tabung reaksi terisi medium NA dan di sterilkan kembali.
a.       NA dilabu Erlenmeyer siap untuk disterilkan
b.      NA ditabung reaksi
4.
Medium NA setelah 4 hari
Tidak terlihat tumbuh Jamur.
PEMBAHASAN
Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara (nutrient) yang berguna untuk membiakkan mikroba. Dengan menggunakan bermacam-macam media dapat dilakukan isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan juimlah mikroba. (schlegel,1994).
Bahan yang diinokulasikan pada medium disebut inokulum. Dengan menginokulasi medium agar nutrien (nutrient agar) dengan metode cawan gores atau dengan metode cawan tuang, sel-sel mikroba itu akan terpisah sendiri-sendiri. Jika dua sel pada inokulum asal terlalu berdekatan letaknya pada medium agar, maka koloni yang terbentuk dari masing-masing sel dapat bercampur dengan sesamanya, atau paling tidak bersentuhan, jadi massa sel dapat diamati dala medium agar, bukanlah suatu biakan yang murni (Pelczar 2008: 86).
Dari Praktikum, hasil pembuatan media pertumbuhan mikroba NA yang dilakukan, mulai dari pemanasan medium NA dengan akuades, kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi atau ke dalam labu Erlenmeyer, kemudian  disterilkan, dan disimpan sampai media siap dibiakan.
      Medium yang telah disterilkan, tidak terdapat mikroba dan tidak terjadi perubahan fisik seperti perubahan warna, tidak berbau, tidak terlihat permukaan medium yang tidak ditumbuhi oleh koloni mikroba. Hal ini menunjukkan bahwa medium yang telah disterilisasi tidak terjadi kontaminasi mikroba.
      Hasil akhir dari praktikum yang telah dilakukan yaitu setelah medium NA  di diamkan di kulkas selama 4 hari dan dilihat kembali ternyata hasilnya tidak terlihat tumbuh jamur, NA nya membeku sempurna, tidak ada penggumpalan. Hal ini menunjukkan pembuatan medium NA yang dilakukan berhasil.
KESIMPULAN
Dari praktikum pada Media Pertumbuhan Mikroba dapat disimpulkan bahwa :
·         Fungsi medium (NA) berdasarkan susunan kimianya merupakan medium non sintetik atau semi ilmiah, berdasarkan konsistennya merupakan medium padat, untuk menumbuhkan bakteri.
·         Medium NA digunakan untuk menumbuhkan bakteri.
·         Macam-macam media yang dapat digunakan yaitu media datar/cawan petri, media tegak, dan media agar miring.
·         Medium yang telah disterilkan tidak ditumbuhi oleh mikroba karena kontaminan telah hilang setelah sterilisasi.
·         Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri yaitu faktor lingkungan dan faktor suhu serta nutrisi di dalam medium.
·         Teknik sterilisasi dapat dilakukan dengan tekanan uap tinggi menggunakan autoclave sehingga alat dan media steril.
·         Komposisi media bahan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi sterilisasi dilakukan bakteri demi mengoptimalkan pertumbuhannya, yang mana tiap-tiap komposisi harus setimbang jumlahnya.
·         Pada medium yang telah disterilkan, tidak terdapat mikroba dan tidak terjadi perubahan fisik seperti perubahan warna, tidak berbau, tidak terlihat permukaan medium yang tidak ditumbuhi oleh koloni mikroba. Hal ini menunjukkan bahwa medium yang telah disterilisasi tidak terjadi kontaminasi mikroba.
E.     PERTANYAAN DAN JAWABAN
1.      Apa yang terkandung dalam media NA ?
Jawab: dalam NA terkandung suatu campuran yang terdiri dari bahan organic kompleks yang dipadatkan, serta mengandung karbohidrat yang berupa galaktan dengan takaran NA nya adalah 2,8 gram.
2.      Mengapa menggunakan medium NA ?
Jawab : nutrient agar atau NA suatu medium yang berbentuk padat, yang merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia, NA dibuat dari campuran ekstrak daging dan pepton dengan menggunakan agar sebagai pemadat. Dalam hal ini agar digunakan sebagai pemadat, karena sifatnya yang mudah membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa galaktan sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Dalam hal ini ekstrak beef dan pepton digunakan sebagai bahan dasar karena merupakan sumber protein, nitrogen, vitamin serta karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang. Medium NA merupakan medium yang berwarna coklat muda yang memiliki bentuk yang padat dimana medium ini berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebagai medium untuk menumbuhkan bakteri.
3.      Bagaimana mengetahui jika medium NA yang kita buat berhasil dan bias digunakan untuk pertumbuhan mikroba ?
Jawab : tidak tumbuh jamur pada medium NA nya menandakan bahwa percobaan berhasil.
4.      Hal – hal apa saja yang perlu diperhatikan dalm pembuatan medium biakan ?
Jawab : hal-hal yang harus diperhatikan adalah
·         Media harus mengandung zat hara makanan yang dperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan organisme.
·         Media harus mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroorganisme.
·         Media harus dalam keadaan steril sebelum ditanami mikroorganisme yang dimaksud, jadi tidak ditumbuhi oleh mikroorganisme lain yang tidak diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA
·         Anonima . 2011. Pembuatan Media Mikroorganisme. http://wikipedia.org/wiki/media-mikroorganisme. Diakses pada tanggal 11 November 2012.
·         Anonimb. 2011. Pembuatan Media. http://biologiAsik.blogspot.com. Diakses pada tanggal 11 November 2012.
·         Pelczar, M & Chan. 2008. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Universitas Indonesia.
·        Schlegel G. Hans. 1994. Mikrobiologi Umum Edisi 6. Yogyakarta: Gadjah Mada, University Press.
·         Subandi, M. 2009.  Dasar-Dasar Mikrobiologi. Bandung: UIN SGD Press.
·         Sumarsih,  S.  2003.  Mikrobiologi Dasar. Yogyakarta:  UPN Veteran.
·         dunia-mikro.blogspot.com/2008/08/media.html
·         http://itatrie.blogspot.com/2012/10/laporan-mikrobiologi-media-pertumbuhan.html

No comments:

Post a Comment