I. Judul : Menghitung Jumlah Bakteri dengan
Metoda Pengenceran – Cawan Tuang
II. Tujuan
: Untuk Mengetahui Jumlah Bakteri
pada Setiap Mililiter Sampel
III. Teori
Dasar
Mikroorganisme
adalah makhlukhidup cosmopolitan, terdapat dimana-mana. Dalam air dan tanah,
dalam makanan, hewan dan tumbuhan serta manusia. Keberadaan dan besarnya
populasi mikroorganisme sangat penting untuk diketahui dan dipelajari karena
memiliki karakteristik dan peran yang sangat erat interaksinya baik dengan
lingkungan abiotik maupun lingkungan biotiknya.
Besarnya
populasi mikroorganisme dapat menentukan kualitas suatu produk, menentukan
tata guna suatu sumber daya, menentukan tingkat kesuburan suatu lahan dan
lain-lain.
Jumlah
total mikroorganisme dalam air misalnya, harus diperhitungkan sesuai dengan
peruntukan sumber daya air, apakah limbah yang akan dibuang ke lingkungan atau
air untuk MCK atau untuk air minum. Ada jumlah tertentu yang menjadi ambang
batas atau bahkan ketentuan yang sangat ketat dari jumlah total ini, yang tujuannya
adalah untuk keselamatan lingkungan.
Perhitungan
jumlah sangat bervariasi, ada perhitungan khusus pathogen, penghasil racun,
pencemar dan sebagainya. Menghitung jumlah total tanpa merinci kelompok atau
jenis disebut Enumerasi.
Metoda
yang digunakan untuk menghitung jumlah mikroorganisme bermacam-macam dengan
tingkat ketelitian dan peruntukan yang berbeda. Metoda pengenceran – lempeng
tuang, digunakan untuk mengetahui perkiraan jumlah sel dengan anggapan satu
koloni berasal dari satu sel. Enumerasi dengan metoda ini memerlukan
keterampilan dan kecerdasan yang sungguh-sungguh (Nurhayati dan Pingkan, 1993).
Pada
metoda pengenceran cawan tuang, cawan yang dipilih untuk menghitungkan koloni
adalah yang mengandung 30-300 koloni.
IV. Alat dan Bahan:
-
Tabung reaksi steril
-
Pipet volume 1 ml steril
-
Cawan petri steril
-
Spidol/label
-
Lampu Bunsen
-
Penangas air
-
Akuades steril
-
Kaldu nutrisi agar
-
Sampel
V. Cara
Kerja :
-
Menyediakan 6 tabung reaksi
masing-masing berisi 9 ml akuades steril, meletakkan secara berurutan dan beri
tanda 1 s/d 6.
-
Membuat pengenceran dari sampel yang
akan diperiksa mulai dari pengenceran 10-1,10-2,10-3,…
sampel dengan pengenceran 10-6, dengan cara memasukkan 1 ml sampel
ke dalam tabung reaksi pertama kemudian kocok sampai homogeny, konsentrasi
larutan menjadi 10-1, kemudian mempipet 1 ml larutan dari tabung
pertama masukkan ke tabung kedua dan kocok sampai homogeny, konsentrasi larutan
menjadi 10-2 demikian seterusnya sampai tabung ke enam.
-
Menyediakan dua cawan petri steril,
meletakkan berurutan dan beri tanda 10-5,10-6 dengan
spidol/label.
-
Mengambil larutan dari tabung ke 5 dan
ke 6 masing-masing 1 ml dengan menggunakan pipet steril dan memasukkan ke dalam
cawan petri steril yang sudah diberi tanda.
-
Menyiapkan medium kaldu nutrisi agar
cair dengan suhu 400 – 450 C sebanyak 2 tabung
masing-masing berisi 9 ml kaldu nutrisi agar.
-
Memasukkan kaldu nutrisi agar ke dalam
cawan petri yang berisi larutan sampel, satu tabung KNA untuk satu petri,
menggoyangkan hingga homogeny dengan cara memutar cawan petri searah jarum jam
dan kebalikannya di atas meja, biarkan hingga dingin dan mengeras.
-
Menginkubasikan pada suhu 220C
– 370C selama 24 – 48 jam di
dalam incubator.
-
Menghitung jumlah bakteri yang tumbuh
pada setiap pengenceran. Jumlah bakteri yang ada dalam setiap 1 ml sampel
adalah berbanding terbalik dengan pengenceran, misalnya : hasil perhitungan
dari pengenceran 10-6 terdapat 10 koloni maka jumlah bakteri adalah
10 x 106 sel bakteri/ml.
VI. Hasil
Percobaan
Tabel
Pengamatan :
Sampel : Agar miring medium toge agar, bakteri
dari telinga
Tanggal : 1 November 2011
Pengenceran
|
Jumlah
koloni
|
Jumlah
bakteri
|
10-5
|
7
|
7
x 105 sel bakteri/ml
|
10-6
|
4
|
4
x 106 sel bakteri/ml
|
VII.
Pembahasan
Metode hitungan
cawan dilakukan dengan mengencerkan sampel suspensi bakteri ke dalam nutrisi
kaldu agar. Pengenceran dilakukan agar setelah inkubasi, koloni yang terbentuk
pada cawan tersebut dalam jumlah yang dapat dihitung. Dimana jumlah terbaik
adalah antara 30 sampai 300 sel mikroba per ml, per gram atau per cm permukaan
(Fardiaz,1993). Prinsip pengenceran adalah menurunkan jumlah sehingga semakin
banyak jumlah pengenceran yang dilakukan, semakin sedikit jumlah mikroba,
dimana suatu saat didapat hanya satu mikroba pada satu tabung (waluyo, 2004).
Larutan yang digunakan untuk pengenceran
harus memiliki sifat osmotik yang sama dengan keadaan lingkungan asal mikroba
untuk menghindari rusaknya sel, selain itu juga dijaga agar tidak terjadi
perbanyakan sel selama pengenceran. Pengenceran yang dilakukan dalam percobaan
ini adalah pengenceran decimal yaitu 10-1, 10-2, 10-3,
10-4, 10-5 dan 10-6. Dan yang diplating dan
diamati adalah pengenceran 10-5 dan10-6. Hal ini karena
diperkirakan koloni yang dibentuk oleh sampel bakteri berada pada jumlah yang
dapat dihitung pada pengenceran tersebut. Selain itu, untuk perhitungan jumlah
koloni akan lebih mudah dan cepat jika pengenceran dilakukan secara desimal.
Selanjutnya dari tabung ke lima dan ke enam dituang ke dalam cawan petri
(penanaman atau plating) dengan media KNA secara aseptik. Plating atau
penanaman bakteri adalah proses pemindahan bakteri dari medium lama ke medium
baru (Dwijoseputro, 1978). Pada penanaman bakteri dibutuhkan kondisi aseptik
atau steril, baik pada alat maupun proses, untuk menghindari kontaminasi, yaitu
masuknya mikroba yang tidak diinginkan. (Fardiaz, 1993).
Media KNA digunakan karena media KNA
merupakan media yang paling cocok untuk kultur bakteri. Selanjutnya cawan petri
diinkubasikan selama 2 x 24 jam pada suhu 37 ºC. inkubasi dilakukan selama 2 x
24 jam karena jumlah mikroba maksimal yang dapat dihitung langsung oleh mata.
Berdasarkan hasil pengamatan kelompok 1
dapat disimpulkan bahwa semakin tingki tinggkat pengenceran yang dilakukan maka
semakin sedikit mikroba yang dapat dihitung. Hal ini dapat dibuktikan dengan
hasil pengamatan pada cawan petri hasil pengenceran kelima yang menghasilkan 7
koloni bakteri sedangkan pada cawan petri hasil pengenceran yang ke enam
terdapat 4 koloni bakteri.
VIII.
Kesimpulan
Penghitungan
bakteri menggunakan metode pengenceran atau cawan tuang dilakukan untuk
memudahkan dalam menghitung bakteri. Prinsip pengenceran adalah menurunkan
jumlah sehingga semakin banyak jumlah pengenceran yang dilakukan, semakin
sedikit jumlah mikroba, dimana suatu saat didapat hanya satu mikroba pada satu
tabung (waluyo, 2004).
DAFTAR
PUSTAKA
Haryati,
Etty,M.Pd.2011.Diktat Asistensi dan Petunjuk Praktikum Mikrobiologi.Cirebon
Humairoh,
Hardiyanti.2011.Jurnal Praktikum Mikrobiologi dan Virologi – Menghitung Bakteri
dengan Metode Pengenceran-Cawan Tuang.Cirebon
No comments:
Post a Comment