Monday, September 30, 2013

LAPORAN PENENTUAN BERAT JENIS

II. TUJUAN
- Menentukan berat jenis larutan dengan piknometer dan areometer
- Menentukan berat jenis padatan dengan piknometer
- Mengenal faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berat jenis


III. PERINCIAN KERJA
- Menentukan berat jenis etanol dengan piknometer dan areometer
- Menentukan berat jenis padatan (pasir) dengan piknometer

IV. ALAT DAN BAHAN
 ALAT yang digunakan
- Piknometer 25 ml
- Areometer 0,7 - 0,9
- Gelas kimia 250 ml
- Gelas ukur 250 ml
- Pipet Pasteur
- Termometer 0 – 1000C
- Timbangan analitik
 BAHAN/ Zat yang digunakan
- Etanol 96%
- Pasir kwarsa
- Air demineral
- Daun muda
- Daun kering


V. DASAR TEORI
Berat jenis adalah konstanta/ tetapan bahan tergantung pada suhu untuk tubuh padat, cair, dan bentuk gas yang homogen.
Berat jenis didefinisikan sebagai massa suatu bahan per satuan volume bahan tersebut.. Bentuk persamaannya adalah sebagai berikut :
Satuan dari berat jenis adalah kg/dm3, g/cm3, atau g/ml. g/liter
Dikenal beberapa alat yang dapat digunakan untuk menentukan berat jenis, yaitu areometer, piknometer, neraca whestphaal. Untuk pekerjaan secara rutin dalam suatu laboratorium terdapat peralatan elektronik untuk menentukan berat jenis.
Berat jenis relatif (spesifik) adalah perbandingan antara berat jenis zat pada suhu tertentu terhadap berat jenis air pada suhu tertentu pula.
Berat jenis relatif tidak mempunyai satuan. Berat jenis relatif akan sama dengan berat jenis absolut bila sebagai pembanding adalah air pada suhu 40C.
Penentuan berat jenis zat cair dengan areometer
Penentuan berat jenis dengan areometer berdasarkan pada prinsip Archimedes. Setiap benda yang dicelupkan ke dalam suatu cairan, akan mengalami gaya angkat yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan, karena adanya benda tersebut.
Areometer berbentuk sebuah silinder yang berlubang. Agar areometer dapat tercelup dengan posisi yang tepat (skala tercelup dalam cairan), maka areometer diisi dengan butir-butir Pb.
Skala-skala pada areometer menunjukkan berat jenis cairan. Semakin kecil berat jenis cairan, areometer akan tercelup semakin dalam. Karena itu skala pada areometer menunjukkan angka yang semakin besar dari atas ke bawah.
Penentuan berat jenis dengan piknometer
Berat jenis suatu zat dapat dihitung yaitu mengukur secara langsung berat zat dalam piknometer (dengan menimbang) dan volume zat (ditentukan dengan piknometer).
Prinsip metode ini didasarkan atas penentuan massa cairan dan penentuan rungan yang ditempati cairan ini. Ruang piknometer dilakukan dengan menimbang air.
Ketelitian metode piknometer akan bertambah sampai suatu optimum tertentu dengan bertambahnya volume piknometer. Optimun ini terletak sekitar isi ruang 30 ml.
Ada dua tipe piknometer, yaitu tipe botol dengan tipe pipet.

Faktor-faktor yang mempengaruhi berat jenis suatu zat adalah :
 Temperatur,
dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat jenisnya dapat menguap sehingga dapat mempengaruhi berat jenisnya, demikian pula halnya pada suhu yang sangat rendah dapat menyebabkan senyawa membeku sehingga sulit untuk menghitung berat jenisnya. Oleh karena itu, digunakan suhu dimana biasanya senyawa stabil, yaitu pada suhu 25oC (suhu kamar).
 Massa zat,
jika zat mempunyai massa yang besar maka kemungkinan berat jenisnya juga menjadi lebih besar.
 Volume zat,
jika volume zat besar maka berat jenisnya akan berpengaruh tergantung pula dari massa zat itu sendiri, dimana ukuran partikel dari zat, berat molekulnya serta kekentalan dari suatu zat dapat mempengaruhi berat jenisnya.


VI. PROSEDUR KERJA
 Penentuan volume piknometer
- Timbang piknometer kosong, bersih dan kering (a gram)
- Isi piknometer dengan air demineral pada suhu 180C yang telah diketahui berat jenisnya
- Timbang piknometer yang berisi air demineral tepat pada suhu 200C (b gram)
- Hitung berat air demineral pada suhu 200C
- Hitung volume air demineral
- Volume air = volume piknometer
- Ulangi percobaan
 Penentuan berat jenis zat cair dengan piknometer
- Timbang piknometer kosong, bersih dan kering yang telah ditentukan volumenya (c gram)
- Isi piknometer dengan zat cair pada suhu 180C
- Timbang piknometer yang berisi zat cair tepat pada suhu 200C (d gram)
- Hitung berat zat cair
- Hitung berat jenis zat cair pada 200C
- Ulangi percobaan
 Penentuan berat jenis padatan dengan piknometer
- Timbang piknometer kosong, bersih, dan kering yang telah ditentukan volumenya (e gram)
- Isi piknometer dengan zat padat sampai separuh dari piknometer terisi
- Timbang piknometer yang berisi zat padat tersebut (f gram)
- Tambahkan kedalam piknometer berisi zat padat, suatu zat cair pada suhu 180C yang telah diketahui berat jenisnya. (perhatikan, tidak boleh terdapat gelembung udara dalam piknometer)
- Timbang piknometer berisi zat padat dan zat cair tepat pada suhu 200C (g gram)
- Hitung volume zat padat
- Hitung berat zat padat
- Hitung berat jenis zat padat, ulangi percobaan
 Penentuan berat jenis zat cair dengan areometer
- Masukkan kedalam gelas ukur 250 ml suatu zat cair yang akan ditentukan pada suhu 200C
- Masukkan secara hati-hati aerometer
- Baca skala pada aerometer
- Catat berat jenis zat cair tersebut


VII. DATA HASIL PENGAMATAN
1. Pengukuran berat jenis etanol dengan areometer
- Berat jenis etanol 96% = 0,94 g/ml
- 10 ml etanol + 90 ml aquades = 0,82 g/cm3
- 12 ml etanol + 88 ml aquades = 0,80 g/cm3
- 14 ml etanol + 86 ml aquades = 0,78 g/cm3
- 16 ml etanol + 84 ml aquades = 0,74 g/cm3
- 18 ml etanol + 82 ml aquades = 0,70 g/cm3
- 20 ml etanol + 80 ml aquades = 0,68 g/cm3

2. Penentuan berat jenis dengan piknometer
 Kalibrasi
- Berat piknometer kosong = 33,4827 gram
- Berat piknometer + aquades = 58, 5746 gram

 Pasir kwarsa
- Berat piknometer kosong =
I. 33,5148 gram
II. 33,5901 gram
- Berat piknometer + pasir kwarsa =
I. 33,6018 gram
II. 33,6674 gram
- Berat piknometer + pasir kwarsa + aquades =
I. 58,6486 gram
II. 58,5928 gram

 Daun muda
- Berat piknometer kosong =
I. 33,5574 gram
II. 33,6156 gram
- Berat piknometer + daun muda =
I. 33,5770 gram
II. 33,6474 gram
- Berat piknometer + daun muda + aquades =
I. 58,5500 gram
II. 58,5313 gram

 Daun kering
- Berat piknometer kosong = 33,6380 gram
- Berat piknometer + daun kering = 33,6377 gram
- Berat piknometer + daun kering + aquades = 58,5850 gram


VIII. PERHITUNGAN/PENGOLAHAN DATA
 Penentuan berat jenis dengan Areometer
Contoh:
V1 . %1 = V2 . %2
10 ml . 96% = 100 ml . %2
%2 =
= 9,6%

Adapun hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini!
 Tabel
Tabel Dentitas Etanol dengan berbagai konsentrasi
No Konsentrasi (%) Berat Jenis
1 9,6% 0, 82 g/cm3
2 11,52% 0,80 g/cm3
3 13,44% 0,78 g/cm3
4 15,36% 0,74 g/cm3
5 17,28% 0,70 g/cm3
6 19,20% 0,68 g/cm3
 Grafik
 Berat jenis etanol murni (konsentrasi 96 %) adalah 0,94 g/ml
 Jika dicampurkan dengan aquades, konsentrasi dan berat jenis etanol berbanding terbalik.
Jika konsentrasi etanol besar, maka berat jenisnya kecil. Begitu pula sebaliknya.
 Penentuan berat jenis dengan Piknometer
 Kalibrasi
 Berat air = (b-a) gram
= 58,5746 gram – 33,4827 gram
= 25,0919 gram
 Volume Piknometer =
=
= 25,20178 cm3
 - Pasir Kwarsa I
 Berat air = (g-f) gram
= 58,6486 gram – 33,6018 gram
= 25,0468 gram
 Volume air =
=
= 25,156482 cm3
 Volume padatan = V piknometer – V air
= 25,20178 cm3 – 25,156482 cm3
= 0,045298 cm3
 Berat padatan = (f-e) gram
= 33,6018 gram – 33,5148 gram
= 0,087 gram
 Berat jenis padatan =
=
= 1,9206
- Pasir Kwarsa II
 Berat air = (g-f) gram
= 58,5928 gram – 33,6674 gram
= 24,9254 gram
 Volume air =
=
= 25,034551 cm3
 Volume padatan = V piknometer – V air
= 25,20178 cm3 – 25,034551 cm3
= 0,167229 cm3
 Berat padatan = (f-e) gram
= 33,6674 gram – 33,5901 gram
= 0,0773 gram
 Berat jenis padatan =
=
= 0,4622404
 - Daun Muda I
 Berat air = (g-f) gram
= 58,5500 gram – 33,5770 gram
= 24,973 gram
 Volume air =
=
= 25,0823 cm3
 Volume padatan = V piknometer – V air
= 25,20178 cm3 – 25,0823 cm3
= 0,11948 cm3
 Berat padatan = (f-e) gram
= 33,5770 gram – 33,5574 gram
= 0,0196 gram
 Berat jenis padatan =
=
= 0,16404
- Daun Muda II
 Berat air = (g-f) gram
= 58,5313 gram – 33,6474 gram
= 24,8839 gram
 Volume air =
=
= 24,9928 cm3
 Volume padatan = V piknometer – V air
= 25,20178 cm3 – 24,9928 cm3
= 0,20898 cm3
 Berat padatan = (f-e) gram
= 33,6474 gram – 33,6156 gram
= 0,0318 gram
 Berat jenis padatan =
=
= 0,15216
 Daun Kering
 Berat air = (g-f) gram
= 58,5850 gram – 33,6377 gram
= 24,9473 gram
 Volume air =
=
= 25,0565 cm3
 Volume padatan = V piknometer – V air
= 25,20178 cm3 – 25,0565 cm3
= 0,14528 cm3
 Berat padatan = (f-e) gram
= 33,6377 gram – 33,6380 gram
= -0,0003 cm3
 Berat jenis padatan =
=
= 0,002065


IX. PEMBAHASAN
 Untuk zat yang berbentuk liquid, kita dapat mengetahui dengan cara melakukan penimbangan bobot piknometer yang berisi sampel dikurangi dengan piknometer kosong tersebut, setelah itu dimasukkan kedalam rumus
 Sedangkan untuk padatan, terlebih dahulu kita cari volume padatan dengan cara melakukan pengurangan volume zat padat yang diberi air dengan zat cair tersebut apabila mengisi ruang piknometer.
 Penentuan Berat Jenis menggunakan Areometer dengan cara melihat langsung pada garis skalanya, pada skala berapa aerometer mengenai batas miniskus atas cairan ethanol.
 Di pengukuran berat jenis menggunakan Areometer, Pada saat telah dicampurkan dengan aquades, konsentrasi etanol berbanding terbalik dengan berat jenisnya. Jika konsentrasinya besar, maka berat jenisnya kecil. Begitu pula sebaliknya.
 Untuk melakukan percobaan penetapan berat jenis menggunakan piknometer, piknometer dibersihkan dengan menggunakan aquadest, kemudian dibilas dengan alkohol untuk mempercepat pengeringan piknometer kosong tadi. Pembilasan dilakukan untuk menghilangkan sisa dari permbersihan, karena biasanya pencucian meninggalkan tetesan pada dinding alat yang dibersihkan, sehinggga dapat mempengaruhi hasil penimbangan piknometer kosong, yang akhirnya juga mempengaruhi nilai berat jenis sampel. Pemakaian alkohol sebagai pembilas memiliki sifat-sifat yang baik seperti mudah mengalir, mudah menguap dan bersifat antiseptikum. Jadi sisa-sisa yang tidak diinginkan dapat hilang dengan baik, baik yang ada di luar, maupun yang ada di dalam piknometer itu sendiri. Dan piknometernya jadi cepat kering.
 Pada pengukuran berat jenis dengan menggunakan piknometer, kami melakukan dua kali percobaan di setiap sampel. Dan hasil penimbangan yang kami peroleh pada percobaan pertama dan kedua disetiap sampelnya berbeda. Hal ini mungkin dikarenakan piknometernya tidak dikeringkan betul pada saat kami melanjutkan percobaan berikutnya.


X. KESIMPULAN

 BJ dipengaruhi oleh suhu dan komposisinya.
 Piknometer dapat digunakan untuk zat berbentuk liquid maupun solid, sedangkan aerometer hanya dapat digunakan untuk zat yang berbentuk liduid saja.
 Pengukuran BJ untuk cairan lebih praktis bila menggunakan aerometer, karena langsung membaca skalanya saja.
 Pada saat telah dicampurkan dengan aquades, konsentrasi etanol berbanding terbalik dengan berat jenisnya. Jika konsentrasinya besar, maka berat jenisnya kecil. Begitu pula sebaliknya.
 Keuntungan dari penentuan bobot jenis dengan menggunakan piknometer adalah mudah dalam pengerjaan. Sedangkan kerugiannya yaitu berkaitan dengan ketelitian dalam penimbangan. Jika proses penimbangan tidak teliti maka hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan hasil yang ditetapkan literatur. Disamping itu penentuan berat jenis dengan menggunakan piknometer memerlukan waktu yang lama.


XI. SOAL-SOAL
Mengapa pada penentuan berat jenis suatu padatan dengan menggunakan piknometer harus ditambahkan zat cair yang telah diketahui berat jenisnya?
Jawaban:
Supaya kita dapat menentukan/mengetahui volume dan berat padatan yang akan kita cari Berat Jenisnya


XII. DAFTAR PUSTAKA
 Job Site
- Molly Bloomfield “Laboratory Experiments for Chemistry and The living organisme”, 3th ed, John Willey & Sons, NY.
- Emil J. Slowinski, Wayne Wolsey, William L. Masterton, “Chemical Principle in The Laboratory with Qualitatives Analysis”, Holt – Saunders int. ed, Japan.
- Laborpraxis, 2 messmethoden, Brikhaeuser.
 Internet
- http://anzzz27.wordpress.com/
- http://oyhienvg.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment