Bahan baku utama yaitu gliserol dengan konsentrasi 88% yang disimpan di tangki bahan baku gliserol dialirkan menuju
Evaporator untuk dipekatkan menjadi konsentrasi 99% pada suhu 110°C. Uap yang keluar dari bagian atas evaporator
didinginkan dan Gliserol yang keluar dari evaporator dimasukkan kedalam Mixer. Bahan baku padatan urea yang
disimpan di gudang penyimpanan bahan baku diangkut dan ditampung di Hopper Selanjutnya urea dari Hopper
dimasukkan kedalam Mixer untuk dicampurkan dengan gliserol sampai urea larut dalam gliserol. Kemudian campuran
tersebut dilewatkan dalam pemanas untuk dipanaskan sampai suhu 95°C. Campuran direaksikan pada Reaktor dengan
bantuan katalis ZnCl2
. Fungsi katalis yaitu untuk mempercepat terjadinya reaksi pembentukan gliserol karbonat. Reaktor
beroperasi pada temperatur 130°C dan tekanan 3 kPa dengan waktu tinggal selama 1 jam. Reaksi kimia yang terjadi yaitu:
C3H8O3 + NH2CONH2 → C4H6O4 + 2NH3
Hasil keluar Reaktor berupa campuran sludge (gliserol, urea, gliserol karbonat, dan ZnCl2) didinginkan sampai suhunya
turun menjadi 35°C. Amonia dikeluarkan dari dalam Reaktor dengan bantuan Steam jet ejector. Steam dan amonia
didinginkan suhunya sampai 40°C, kemudian ditampung dalam tangki penampung amonia. Sludge dimasukkan ke Filter
Press untuk memisahkan antara filtrat dengan cake yang masih mengandung katalis. Filtrat ditampung sementara dalam
tangki penampung, sedangkan cake di regenerasi didalam Furnace untuk digunakan kembali. Filtrat dimasukkan ke
Decanter untuk dipisahkan antara gliserol dan produk gliserol karbonat. Produk gliserol karbonat yang dihasilkan
memiliki konsentrasi 95% ditampung di tangki penampung produk.
No comments:
Post a Comment